Courtesy of YahooFinance

Pasar Saham AS Tertekan Berat Setelah Pengumuman Tarif Trump

07 Apr 2025, 01.49 WIB

167 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pengumuman tarif oleh Trump menyebabkan penurunan besar di pasar saham.
Para analis memperkirakan bahwa pemulihan pasar tidak akan berkelanjutan dalam waktu dekat.
Kekhawatiran tentang resesi tetap ada meskipun pejabat ekonomi pemerintah berusaha meyakinkan publik.

Investor sedang khawatir menjelang pembukaan perdagangan di AS setelah penjualan besar-besaran di Wall Street minggu lalu, yang dipicu oleh pengumuman tarif dari pemerintahan Trump. Dalam dua hari setelah pengumuman tersebut, indeks S&P 500 turun 10,5% dan kehilangan sekitar Rp 82.22 quadriliun ($5 triliun) dalam nilai pasar. Penurunan ini adalah yang terbesar sejak Maret 2020 dan membuat indeks tersebut mendekati wilayah pasar bearish, yang berarti penurunan 20%.

Beberapa penasihat ekonomi Trump berusaha meyakinkan publik bahwa tarif tersebut adalah langkah yang cerdas dan tidak ada alasan untuk mengantisipasi resesi. Namun, banyak analis percaya bahwa meskipun mungkin ada sedikit kenaikan di pasar saham dalam beberapa hari ke depan, itu tidak akan bertahan lama. Mereka memperkirakan bahwa pemulihan yang lebih signifikan mungkin baru akan terjadi dalam tiga atau empat minggu ke depan.

Para trader berharap akan ada hari di mana pasar saham menunjukkan kenaikan, tetapi mereka juga menyadari bahwa ketahanan dari kenaikan tersebut masih diragukan. Beberapa analis menyatakan bahwa saat ini pasar sedang mengalami banyak ketidakpastian, dan orang-orang mulai meragukan apakah pasar akan pulih sepenuhnya.

--------------------

Analisis Kami: Pengumuman tarif Trump sangat mengganggu sentimen pasar yang sudah rentan, menyebabkan penurunan drastis yang sebenarnya mencerminkan kekhawatiran lebih luas tentang ketidakpastian ekonomi global. Meskipun ada potensi pemulihan teknis, rasa takut investor terhadap dampak jangka panjang tarif ini akan membuat pasar tetap mudah goyah dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Ahli:

Mark Malek: Saya percaya bahwa bull market sudah berakhir untuk saat ini, dan walau ada potensi kenaikan jangka pendek tapi tidak akan bertahan lama.

Steve Sosnick: Pasar kemungkinan akan mencoba melakukan pemulihan dengan sedikit hari naik, yang tidak bisa dihindari dalam dinamika pasar saham.

Alex Morris: Reli yang bertahan lama masih diragukan dan kemungkinan baru akan terlihat beberapa minggu setelah tekanan pasar mulai berkurang.

--------------------

What's Next: Pasar saham mungkin akan mengalami hari kenaikan sementara dalam beberapa minggu ke depan, namun reli yang bertahan lama kemungkinan baru akan terjadi dalam tiga hingga empat minggu mendatang setelah tekanan pasar mereda.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-investors-braced-more-volatility-184919105.html