Courtesy of YahooFinance
Lonjakan Yield Treasury AS Setelah Tarif Trump Picu Kekacauan Pasar
Artikel ini mencoba menjelaskan lonjakan imbal hasil Treasury dan dampaknya terhadap pasar serta berbagai analisis dari para ahli.
09 Apr 2025, 23.47 WIB
58 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Lonjakan yield Treasury mencerminkan ketidakpastian pasar akibat tarif dan kebijakan perdagangan.
- Pasar obligasi menunjukkan bahwa investor tidak panik meskipun ada risiko stagflasi.
- Proyeksi yield di masa depan dapat dipengaruhi oleh inflasi dan permintaan asing terhadap obligasi AS.
Amerika Serikat - Pasar AS mengalami periode yang sangat kacau dengan lonjakan besar dalam imbal hasil Treasury jangka panjang setelah tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden Trump mulai berlaku. Imbal hasil 10-tahun melonjak 17 basis poin setelah tarif timbal balik Trump berlaku, sementara imbal hasil 30-tahun juga melonjak 17 basis poin.
Para ahli memberikan berbagai analisis tentang lonjakan ini. Mark Newton memperkirakan imbal hasil 10-tahun akan turun menjadi 3,5% pada musim gugur, sementara HSBC mempertahankan perkiraan imbal hasil 10-tahun pada 3,5%. Jim Bianco mencatat bahwa lonjakan imbal hasil 10-tahun adalah peristiwa penting, tetapi terlalu sedikit contoh untuk menentukan arah pasar.
Pasar obligasi sering dianggap sebagai tempat aman bagi investor selama masa ketidakpastian. Namun, risiko stagflasi telah muncul lebih kuat dalam proyeksi Wall Street. Steve Sosnick menyebutkan bahwa lonjakan imbal hasil mungkin disebabkan oleh ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan kekhawatiran bahwa China mungkin berhenti membeli utang AS.
--------------------
Analisis Kami: Pergerakan ekstreem pada pasar obligasi ini mencerminkan ketegangan yang sangat nyata antara risiko pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi akibat kebijakan tarif Presiden Trump. Meskipun kenaikan yield terlihat dramatis, pasar kemungkinan besar akan menyesuaikan diri dan stabil kembali setelah data inflasi dan kebijakan moneter federal lebih jelas.
--------------------
Analisis Ahli:
Mark Newton: Pergerakan yield yang dramatis ini akan bersifat sementara dan tidak ada katalis kuat untuk kenaikan lebih jauh yang signifikan.
Nancy Tengler: Pasar obligasi menunjukkan bahwa kekhawatiran akan resesi mungkin belum terjadi, sehingga volatilitas pasar akan terus berlanjut.
Steve Sosnick: Lonjakan yield dapat disebabkan oleh ekspektasi inflasi yang meningkat akibat tarif dan potensi berkurangnya pembelian Treasury oleh China.
--------------------
What's Next: Yield obligasi Treasury kemungkinan akan menurun secara bertahap ke angka sekitar 3,5% menjelang akhir tahun karena inflasi diperkirakan turun lebih cepat, meskipun volatilitas masih bisa berlanjut akibat ketidakpastian perdagangan dan politik.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/investors-grapple-with-bond-chaos-as-long-term-yields-soar-in-aftermath-of-president-trumps-liberation-day-111901670.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/investors-grapple-with-bond-chaos-as-long-term-yields-soar-in-aftermath-of-president-trumps-liberation-day-111901670.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan yield Treasury baru-baru ini?A
Lonjakan yield Treasury disebabkan oleh tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump dan ketidakpastian pasar.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang pergerakan pasar obligasi?A
Mark Newton dari Fundstrat Global Advisors memberikan analisis tentang pergerakan pasar obligasi.Q
Apa yang dimaksud dengan stagflasi?A
Stagflasi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi melambat, inflasi tetap tinggi, dan pengangguran meningkat.Q
Mengapa investor khawatir tentang permintaan asing terhadap obligasi AS?A
Investor khawatir bahwa jika negara seperti China berhenti membeli obligasi AS, permintaan akan menurun dan yield harus naik.Q
Apa proyeksi yield 10-tahun menurut HSBC?A
HSBC mempertahankan proyeksi yield 10-tahun di 3,5%.