Courtesy of Reuters
Euro Menguat Tajam Karena Investor Global Tinggalkan Aset Amerika Serikat
12 Apr 2025, 05.20 WIB
115 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Euro menguat secara signifikan terhadap dolar akibat ketidakpastian di pasar AS.
- Kebijakan tarif Donald Trump telah memicu pergeseran investasi dari AS ke Eropa.
- Penguatan euro dapat memiliki dampak negatif bagi eksportir Eropa yang bergantung pada nilai tukar yang lebih rendah.
Euro telah mengalami kenaikan yang mengejutkan terhadap dolar AS, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor global terhadap aset-aset di AS, yang membuat mereka menjual dan memindahkan uang kembali ke Eropa. Sejak 1 April, euro telah naik lebih dari 5% setelah Presiden AS Donald Trump memperkenalkan tarif baru yang tinggi. Keputusan Trump untuk menunda tarif yang lebih tinggi juga menyebabkan lonjakan terbesar dalam nilai euro sejak 2015.
Baca juga: Kesepakatan Dagang AS-Inggris dan Masa Depan Pasar Modal Eropa yang Siap Menyambut Aliran Investasi
Meskipun euro semakin kuat, hal ini bisa berdampak negatif bagi eksportir Eropa yang diuntungkan oleh euro yang lebih murah saat ekonomi global melambat. Para analis memperingatkan bahwa kekuatan euro saat ini bisa menambah risiko bagi saham-saham Eropa. Meskipun ada banyak ketidakpastian di pasar, beberapa ekonom percaya bahwa euro bisa terus menguat, yang dapat memudahkan pemerintah Eropa dalam membiayai pengeluaran mereka.
--------------------
Analisis Kami: Penguatan euro ini mencerminkan pergeseran sentimen global yang cukup fundamental dalam percepatan aliran modal dari Amerika Serikat ke Eropa, didorong oleh ketidakpastian kebijakan AS. Meskipun ini positif bagi stabilitas Eropa, ada risiko jangka menengah yang serius bagi eksportir yang harus waspada terhadap pelemahan daya saing akibat nilai tukar yang lebih kuat.
--------------------
Analisis Ahli:
Kit Juckes: Aliran uang sekarang jauh lebih signifikan daripada aktivitas perdagangan, yang menandakan perubahan besar dalam preferensi aset global.
Adam Pickett: Realokasi aset bisa berlanjut selama tren keluar dari aset AS berlangsung, serupa dengan periode akhir 2022.
Lefteris Farmakis: Perubahan persepsi ini bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam, melainkan proses re-evaluasi pandangan pasar terhadap euro.
Francois Villeroy de Galhau: Kebijakan Trump telah mengikis kepercayaan terhadap dolar, dan apresiasi euro bisa terus berlanjut.
George Sarevalos: Permintaan untuk utang berdenominasi euro dapat mendukung pengeluaran pemerintah dan menjaga suku bunga tetap rendah.
--------------------
What's Next: Apresiasi euro kemungkinan akan terus berlanjut, bahkan dapat mencapai level $1,25, yang akan memberi dampak positif bagi pengeluaran pemerintah Eropa namun berpotensi menekan sektor ekspor karena daya saing harga yang melemah.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/markets/currencies/near-1-tariff-war-winner-euro-confounds-its-naysayers-2025-04-11/
[1] https://www.reuters.com/markets/currencies/near-1-tariff-war-winner-euro-confounds-its-naysayers-2025-04-11/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penguatan euro terhadap dolar?A
Penguatan euro disebabkan oleh ketidakpastian investor terhadap aset AS dan pergeseran investasi kembali ke Eropa.Q
Siapa yang memperkenalkan tarif baru yang mempengaruhi pasar?A
Tarif baru diperkenalkan oleh Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat.Q
Apa dampak dari penguatan euro terhadap eksportir Eropa?A
Penguatan euro dapat merugikan eksportir Eropa karena produk mereka menjadi lebih mahal di pasar internasional.Q
Bagaimana reaksi investor terhadap aset AS saat ini?A
Investor menunjukkan kecenderungan untuk menjual aset AS dan berinvestasi kembali di Eropa.Q
Apa yang diharapkan analis mengenai masa depan nilai tukar euro?A
Analis berharap euro dapat terus menguat, dengan kemungkinan mencapai $1,25.