Courtesy of YahooFinance

Harga Minyak Naik Terdorong oleh Pengecualian Tarif AS dan Lonjakan Impor China

Memberikan informasi tentang kenaikan harga minyak yang didorong oleh kebijakan tarif AS dan impor minyak mentah China.

15 Apr 2025, 14.24 WIB

215 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga minyak dipengaruhi oleh kebijakan tarif yang tidak menentu dari Trump.
Impor minyak China meningkat, terutama dari Iran, menjelang sanksi yang lebih ketat.
OPEC menurunkan proyeksi permintaan minyak untuk pertama kalinya sejak Desember.

Singapura, Singapura - Harga minyak naik pada hari Selasa didukung oleh pengecualian tarif baru yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump dan rebound impor minyak mentah China. Brent crude futures naik 44 sen menjadi Rp 107.42 juta ($65,32) per barel, sementara West Texas Intermediate crude naik 47 sen menjadi Rp 101.96 juta ($62,00) . Trump memberikan pengecualian pada tarif elektronik dan mengisyaratkan keringanan tarif mobil, yang dilihat sebagai kemunduran dari tarif impor yang diumumkan sebelumnya.

Kebijakan perdagangan AS yang berubah-ubah menciptakan ketidakpastian bagi pasar minyak global dan mendorong OPEC untuk menurunkan prospek permintaan untuk pertama kalinya sejak Desember. Administrasi Trump mengumumkan pengecualian tarif pada smartphone, komputer, dan beberapa barang elektronik lainnya, yang sebagian besar diimpor dari China. Hal ini mendorong kedua patokan minyak untuk sedikit naik pada hari Senin.

Selain itu, impor minyak mentah China pada bulan Maret naik hampir 5% dari tahun sebelumnya, karena kedatangan minyak Iran meningkat dalam antisipasi penegakan sanksi AS yang lebih ketat. Produksi minyak Kazakhstan turun 3% dalam dua minggu pertama April, meskipun masih di atas kuota OPEC+. Pasar lebih fokus pada tarif dan dampaknya terhadap permintaan minyak, sementara juga memperhatikan pembicaraan nuklir antara AS dan Iran.

--------------------

Analisis Kami: Kebijakan tarif yang tidak konsisten dari AS menciptakan ketidakpastian yang signifikan dalam pasar minyak, mempersulit para pelaku pasar untuk membuat keputusan investasi yang stabil. Kondisi ini, ditambah dengan dinamika geopolitik di Timur Tengah, mengindikasikan bahwa harga minyak akan tetap rentan terhadap perubahan mendadak dalam minggu-minggu mendatang.

--------------------

Analisis Ahli:

Tina Teng: Kebijakan tarif yang berubah-ubah memberikan sedikit ruang bernapas bagi aset risiko seperti minyak, namun ketidakpastian tetap membayangi dan membuat reli ini rentan.

ING Analysts: Pasar saat ini lebih fokus pada tarif dan implikasinya terhadap permintaan minyak daripada negosiasi nuklir AS-Iran, yang menunjukkan pentingnya faktor ekonomi dibandingkan politik.

--------------------

What's Next: Ketidakpastian kebijakan tarif AS dan ketegangan sanksi terhadap minyak Iran kemungkinan akan menyebabkan fluktuasi harga minyak yang berkelanjutan dalam jangka pendek, dengan potensi volatilitas pasar terus meningkat jika konflik dagang dan politik tidak segera mereda.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-prices-rise-potential-us-011349892.html