Courtesy of YahooFinance

Harga Minyak Naik Terkendala Ketegangan Ekonomi dan Pembicaraan Nuklir AS-Iran

Memberikan informasi tentang kenaikan harga minyak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk kebijakan tarif dan moneter AS serta perkembangan dalam pembicaraan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.

22 Apr 2025, 15.40 WIB

94 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga minyak mengalami fluktuasi akibat ketidakpastian ekonomi dan kebijakan tarif.
Pembicaraan antara AS dan Iran dapat mempengaruhi pasokan minyak global.
Kritik terhadap Federal Reserve dapat menambah ketidakpastian di pasar keuangan dan ekonomi.

Singapore, Singapore - Harga minyak naik pada hari Selasa setelah investor memanfaatkan kerugian hari sebelumnya untuk menutup posisi pendek. Brent crude futures naik 92 sen menjadi Rp 109.06 juta ($66,32) per barel, sementara WTI kontrak Mei naik 97 sen menjadi Rp 105.33 juta ($64,05) per barel. Namun, kekhawatiran tetap ada mengenai hambatan ekonomi dari tarif dan kebijakan moneter AS yang dapat mengurangi permintaan bahan bakar.

Pada hari Senin, kedua benchmark turun lebih dari 2% karena tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan kesepakatan nuklir antara AS dan Iran membantu meredakan kekhawatiran pasokan. Presiden AS Donald Trump mengulangi kritiknya terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan mengatakan ekonomi AS bisa melambat kecuali suku bunga diturunkan segera. Komentar Trump memicu kekhawatiran tentang independensi Fed dalam menetapkan kebijakan moneter.

Kemajuan dalam pembicaraan antara AS dan Iran dapat menurunkan harga minyak dan mengurangi kekhawatiran pasokan karena Iran adalah produsen utama. Sementara itu, survei Reuters menunjukkan bahwa kebijakan tarif akan memicu perlambatan signifikan dalam ekonomi AS tahun ini dan tahun depan. Dengan ketidakpastian yang terus berlanjut, harga minyak diperkirakan akan tetap berfluktuasi dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Kami: Kenaikan harga minyak yang disertai dengan kekhawatiran ekonomi menandakan pasar sedang berada dalam fase siklus yang penuh ketidakpastian. Jika ketegangan perdagangan dan kebijakan Fed terus memicu kecemasan investor, permintaan minyak akan tetap tertekan meski ada dorongan pasokan dari pembicaraan nuklir.

--------------------

Analisis Ahli:

Hiroyuki Kikukawa: Prediksi WTI akan tetap diperdagangkan di kisaran $55–$65 dalam jangka menengah karena ketidakpastian perang tarif dan potensi resesi yang membayangi permintaan minyak.

--------------------

What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap berfluktuasi dalam kisaran $55 hingga $65 per barel karena ketidakpastian ekonomi global dan perkembangan geopolitik yang terus berubah.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-prices-climb-short-covering-011207928.html