Pengakuan NSO Group: Meksiko, Saudi, dan Uzbekistan Gunakan Spyware Pegasus
Courtesy of TechCrunch

Pengakuan NSO Group: Meksiko, Saudi, dan Uzbekistan Gunakan Spyware Pegasus

Mengungkap keterlibatan beberapa pemerintah dalam penggunaan spyware Pegasus untuk meretas pengguna WhatsApp dan dampaknya terhadap hak asasi manusia.

16 Apr 2025, 22.41 WIB
152 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • NSO Group mengakui untuk pertama kalinya bahwa Meksiko, Arab Saudi, dan Uzbekistan adalah pelanggan mereka.
  • WhatsApp menggugat NSO Group untuk melindungi pengguna dari peretasan yang menggunakan spyware.
  • Penggunaan spyware seperti Pegasus telah menjadi isu besar terkait pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara.
United States - Pemerintah Meksiko, Arab Saudi, dan Uzbekistan dituduh terlibat dalam kampanye peretasan tahun 2019 yang menargetkan lebih dari 1.200 pengguna WhatsApp dengan spyware Pegasus dari NSO Group. Tuduhan ini muncul dalam sidang gugatan antara WhatsApp dan NSO Group. WhatsApp, yang dimiliki oleh Meta, menggugat NSO Group atas peretasan tersebut.
Lebih dari 100 korban yang ditargetkan adalah aktivis hak asasi manusia, jurnalis, dan anggota masyarakat sipil lainnya. Citizen Lab, sebuah kelompok hak digital, membantu WhatsApp mengidentifikasi korban peretasan. NSO Group telah menolak untuk mengungkapkan nama pelanggan mereka selama bertahun-tahun, tetapi dalam sidang terbaru, pengacara NSO Group menyebutkan Meksiko, Arab Saudi, dan Uzbekistan sebagai pelanggan mereka.
Sidang gugatan antara WhatsApp dan NSO Group sedang berlangsung di Amerika Serikat. WhatsApp berharap untuk mendapatkan ganti rugi dan mengamankan perintah pengadilan untuk melindungi komunikasi pribadi pengguna. Citizen Lab dan Amnesty International telah mendokumentasikan penggunaan Pegasus untuk menargetkan jurnalis, pembangkang, dan pembela hak asasi manusia di beberapa negara.
--------------------
Analisis Kami: Pengakuan NSO Group atas pelanggan mereka menandai titik balik penting dalam kasus keamanan siber global dan privasi komunikasi. Ini membuka jalan bagi meningkatnya pengawasan terhadap penggunaan spyware yang sangat berbahaya bagi kebebasan sipil dan hak asasi manusia.
--------------------
Analisis Ahli:
Marietje Schaake (eks Anggota Parlemen Eropa dan advokat hak digital): Transparansi adalah kunci mencegah penyalahgunaan teknologi pengawasan oleh negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang buruk. Pengakuan ini harus diikuti dengan tindakan hukum yang tegas demi perlindungan privasi global.
--------------------
What's Next: Kasus hukum ini kemungkinan akan memaksa NSO Group untuk lebih transparan tentang klien dan penggunaan spywarenya, serta memicu regulasi yang lebih ketat terhadap perusahaan pembuat spyware di seluruh dunia.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/16/nso-lawyer-names-mexico-saudi-arabia-and-uzbekistan-as-spyware-customers-accused-of-2019-whatsapp-hacks/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dalam kampanye peretasan 2019 yang melibatkan WhatsApp?
A
Kampanye peretasan 2019 melibatkan lebih dari 1.200 pengguna WhatsApp yang disusupi dengan spyware Pegasus.
Q
Siapa yang dituduh sebagai pelanggan NSO Group dalam peretasan tersebut?
A
Meksiko, Arab Saudi, dan Uzbekistan dituduh sebagai pelanggan NSO Group yang menggunakan spyware tersebut.
Q
Apa tujuan dari gugatan yang diajukan oleh WhatsApp terhadap NSO Group?
A
Gugatan WhatsApp bertujuan untuk menentukan ganti rugi dan mendapatkan perintah larangan terhadap NSO Group untuk melindungi komunikasi pribadi pengguna.
Q
Apa yang diungkapkan oleh Citizen Lab tentang korban peretasan?
A
Citizen Lab membantu WhatsApp mengidentifikasi lebih dari 100 korban yang merupakan aktivis hak asasi manusia dan jurnalis.
Q
Mengapa NSO Group tidak mengungkapkan semua pelanggan mereka sebelumnya?
A
NSO Group sebelumnya tidak mengungkapkan pelanggan mereka karena alasan kerahasiaan dan tidak dapat membahas klien mereka.

Artikel Serupa

Pengadilan Memerintahkan NSO Group Bayar Rp 2.75 triliun ($167 Juta)  karena Meretas WhatsAppTheVerge
Teknologi
3 bulan lalu
148 dibaca

Pengadilan Memerintahkan NSO Group Bayar Rp 2.75 triliun ($167 Juta) karena Meretas WhatsApp

WhatsApp Menang Besar Lawan NSO Group atas Peretasan dan Pelanggaran PrivasiTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
150 dibaca

WhatsApp Menang Besar Lawan NSO Group atas Peretasan dan Pelanggaran Privasi

NSO Group Ungkap Pemerintah Mexico, Saudi, dan Uzbekistan Pakai Spyware Pegasus di Kasus WhatsAppTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
65 dibaca

NSO Group Ungkap Pemerintah Mexico, Saudi, dan Uzbekistan Pakai Spyware Pegasus di Kasus WhatsApp

Pegasus Serang 1.223 Pengguna WhatsApp di 51 Negara, Skala Masalah TerungkapTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
91 dibaca

Pegasus Serang 1.223 Pengguna WhatsApp di 51 Negara, Skala Masalah Terungkap

Amnesty International Ungkap Serangan Spyware Pegasus ke Jurnalis SerbiaTechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
127 dibaca

Amnesty International Ungkap Serangan Spyware Pegasus ke Jurnalis Serbia

Terungkap: Spyware Israel Paragon Digunakan Pemerintah Demokratis DuniaTechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
111 dibaca

Terungkap: Spyware Israel Paragon Digunakan Pemerintah Demokratis Dunia