Courtesy of SCMP
Ilmuwan Senior Tinggalkan AS untuk Karir Baru di China di Tengah Ketegangan Politik
Menginformasikan tentang keputusan karir Yi Shouliang yang kembali ke China di tengah ketegangan China-AS.
18 Apr 2025, 14.24 WIB
156 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Yi Shouliang meninggalkan AS untuk kembali ke China di tengah ketegangan geopolitik.
- Ia memiliki pengalaman luas dalam penelitian teknologi energi dan pengelolaan air.
- Keputusan karirnya mencerminkan dampak dari hubungan internasional terhadap akademisi dan penelitian.
Pittsburgh, Pennsylvania, United States - Yi Shouliang, seorang ilmuwan senior, telah kembali ke China untuk mengambil peran baru di Universitas Sichuan. Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Sebelumnya, Yi bekerja sebagai profesor tambahan di Universitas Pittsburgh selama kurang dari 12 bulan.
Yi juga pernah bekerja di Departemen Energi AS dan memimpin program Water-Energy di National Energy Technology Laboratory (NETL) selama lima tahun. Selain itu, ia mendirikan American Sustainable Membrane Technology dan menjabat sebagai CEO. Fokus penelitiannya adalah pada pengembangan membran dan bahan adsorpsi untuk program Carbon Capture, Utilisation, and Storage (CCUS) serta inisiatif pengelolaan air.
Meskipun memiliki karir yang panjang di AS, tidak ada catatan Yi sebagai peneliti utama di situs resmi DOE dan NETL. Namanya hanya muncul dalam pengajuan paten dan proposal proyek. Keputusan Yi untuk kembali ke China menyoroti dampak ketegangan geopolitik terhadap karir akademik dan penelitian ilmiah.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan Yi Shouliang mencerminkan dampak nyata dari ketegangan geopolitik terhadap mobilitas ilmuwan dan transfer teknologi lintas negara, yang berpotensi menghambat kemajuan penelitian kolaboratif internasional. Selain itu, penghilangan namanya dari situs resmi DOE dan NETL menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan hubungan antara pemerintah dan peneliti asing di sektor strategis AS.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Mei Ling, pakar hubungan internasional dan teknologi energi: Pergeseran karir Yi menunjukkan bagaimana iklim politik dapat mempengaruhi jalur penelitian dan kolaborasi ilmiah, mempertegas kebutuhan kerjasama yang lebih stabil dan bebas politik dalam sains global.
Prof. James Carter, ahli energi dan kebijakan publik: Kasus ini menyoroti risiko kehilangan talenta penting di bidang energi bersih karena ketegangan geopolitik, yang pada akhirnya dapat menghambat upaya mitigasi perubahan iklim global.
--------------------
What's Next: Berkurangnya kolaborasi ilmiah dan transfer teknologi antara AS dan China, khususnya di bidang energi dan teknologi membran, mungkin akan terus meningkat seiring ketegangan geopolitik yang belum mereda.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3306865/doe-senior-scientist-yi-shouliang-leaves-us-china?module=top_story&pgtype=subsection#comments
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3306865/doe-senior-scientist-yi-shouliang-leaves-us-china?module=top_story&pgtype=subsection#comments
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Yi Shouliang?A
Yi Shouliang adalah seorang ilmuwan senior yang baru-baru ini meninggalkan perannya di Universitas Pittsburgh.Q
Mengapa Yi Shouliang meninggalkan Universitas Pittsburgh?A
Yi Shouliang meninggalkan Universitas Pittsburgh karena ketegangan yang meningkat antara China dan AS.Q
Apa yang dilakukan Yi Shouliang di Departemen Energi?A
Di Departemen Energi, Yi Shouliang fokus pada pengembangan membran dan material adsorpsi untuk program CCUS.Q
Ke mana Yi Shouliang pergi setelah meninggalkan AS?A
Setelah meninggalkan AS, Yi Shouliang kembali ke China untuk mengambil peran baru di Sichuan University.Q
Apa fokus penelitian Yi Shouliang di NETL?A
Fokus penelitian Yi Shouliang di NETL adalah pada teknologi penangkapan karbon dan inisiatif pengelolaan air.