Courtesy of SCMP

Profesor Lu Wei Pulang ke Cina Akibat Pemotongan Dana Penelitian oleh Trump

Melaporkan kepulangan Profesor Lu Wei ke China sebagai dampak dari pemotongan dana penelitian universitas di AS dan bagaimana hal ini memperkuat ambisi Shenzhen sebagai pusat penelitian biomedis.

05 Jun 2025, 17.40 WIB

104 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Lu Wei menjadi peneliti terbaru yang kembali ke Tiongkok karena pemotongan dana penelitian di AS.
Shenzhen berambisi untuk menjadi pusat penelitian biomedis nasional.
Kebijakan Donald Trump berdampak pada keputusan banyak akademisi untuk meninggalkan AS.

Shenzhen, Cina - Profesor Lu Wei, seorang peneliti senior asal China yang bekerja di AS, kembali ke negaranya setelah adanya pemotongan dana penelitian oleh pemerintah Donald Trump. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuwan memilih untuk mengakhiri karir mereka di AS dan kembali ke China.

Lu Wei kini bergabung dengan Shenzhen Medical Academy of Research and Translation (SMART) untuk memperkuat riset biomedis di kota Shenzhen. Keputusan ini diambil beberapa waktu sebelum masa jabatan kedua Presiden Trump, menunjukkan rencana yang matang.

Penelitian Lu Wei berfokus pada mekanisme neurobiologi dan bagaimana sinaps berkembang serta berfungsi, termasuk efek dari kecemasan, depresi, anestesi, dan alkohol. Bidang ini sangat penting untuk pengembangan ilmu kesehatan mental dan biomedis.

Shenzhen sebagai kota dengan status zona ekonomi khusus, berambisi menjadi pusat utama riset biomedis nasional di China. Kedatangan Lu Wei dianggap sebagai langkah penting dalam mencapai target tersebut.

Lu Wei menempuh pendidikan biokimia di Sichuan University dan kemudian melanjutkan ke Zhejiang University untuk gelar magister. Keputusan kembali ke China menunjukkan tren ilmuwan China yang kembali berkontribusi di tanah airnya.

Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3313137/nih-smart-senior-biologist-lu-wei-leaves-us-government-post-china?module=top_story&pgtype=subsection