Courtesy of NatureMagazine

Charles Lieber, Ilmuwan AS Terkenal Pindah ke China Setelah Kasus Hukum

Menginformasikan tentang transisi Charles Lieber ke Tsinghua Shenzhen SIGS setelah kasus hukum terkait hubungannya dengan China serta dampak yang lebih luas terhadap kerjasama ilmiah antara AS dan China.

07 Mei 2025, 07.00 WIB

80 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Charles Lieber pindah ke Tiongkok setelah terlibat dalam kasus hukum di AS.
Dia akan melanjutkan penelitiannya di Tsinghua Shenzhen International Graduate School dan Shenzhen Medical Academy.
Kasus Lieber mencerminkan tantangan dan ketegangan dalam kolaborasi ilmiah antara AS dan Tiongkok.

Shenzhen, Guangdong, China - Charles Lieber adalah seorang ilmuwan kimia terkenal dari Amerika Serikat yang menghadapi masalah hukum karena tidak mengungkapkan hubungan risetnya dengan universitas di China. Dia didakwa karena berbohong pada pemerintah dan menyembunyikan dana riset yang diterimanya dari China.

Setelah didakwa, Lieber menerima hukuman pengawasan dan denda. Kasus ini termasuk salah satu kasus pertama dan paling menonjol dalam program bernama China Initiative yang dibuat untuk melindungi kepentingan keamanan AS dari tuduhan spionase.

China Initiative ini ternyata membuat banyak ilmuwan takut untuk bekerja sama dengan peneliti dari China, sehingga mempengaruhi kerjasama riset antar negara. Pada akhirnya, program ini dihentikan karena berbagai kritik yang muncul.

Setelah proses hukum dan pensiun dari Harvard University, Lieber memutuskan untuk melanjutkan kariernya di China. Dia kini menjadi profesor penuh waktu di Tsinghua Shenzhen International Graduate School dan juga menjadi peneliti di Shenzhen Medical Academy of Research and Translation.

Lieber mengatakan bahwa alasan pindah ke China karena dia tidak bisa lagi melakukan riset yang berdampak besar untuk kemanusiaan di AS. Keputusannya ini menjadi contoh bagaimana situasi politik dan hukum bisa mempengaruhi karier ilmuwan.

--------------------

Analisis Kami: Kasus Lieber menandai bagaimana ketegangan geopolitik dapat menghambat komunitas ilmiah global, memaksa beberapa peneliti berbakat untuk pindah negara agar dapat berkarya dengan bebas. Ini adalah peringatan bahwa kolaborasi internasional harus dijaga dengan transparansi, agar kemajuan sains tidak terhambat oleh ketidakpercayaan politik.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Amanda Lee (Ahli Kebijakan Riset Internasional): Kasus ini menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih jelas dan adil dalam menangani kolaborasi internasional agar tidak menimbulkan atmosfer ketakutan yang merugikan kemajuan ilmiah.

Prof. Michael Chen (Profesor Nanoteknologi): Sangat disayangkan bahwa seorang ilmuwan dengan kontribusi besar terpaksa pindah karena masalah politik, karena riset lintas batas harusnya didukung untuk kemajuan bersama.

--------------------

What's Next: Karier Charles Lieber di China kemungkinan akan menghasilkan kemajuan riset yang signifikan di bidang nanoteknologi, sementara hubungan riset antara AS dan China dapat tetap sulit dan penuh kecurigaan dalam waktu dekat.

Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-01410-7