AS Tekan India Buka Pasar E-Commerce, Industri Lokal Terancam?
Courtesy of CNBCIndonesia

AS Tekan India Buka Pasar E-Commerce, Industri Lokal Terancam?

Menyampaikan tekanan AS terhadap India untuk membuka akses pasar e-commerce dan dampaknya terhadap industri lokal India.

23 Apr 2025, 11.35 WIB
189 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemerintah Trump berusaha untuk memperluas akses pasar bagi perusahaan-perusahaan AS di India.
  • India menghadapi dilema antara melindungi industri lokal dan membuka pasar untuk perusahaan asing.
  • Perundingan perjanjian dagang antara AS dan India mencakup berbagai sektor, termasuk e-commerce dan otomotif.
Jakarta, Indonesia - Pemerintahan Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka penuh akses pasar e-commerce mereka yang bernilai USRp 2.06 quadriliun ($125 miliar) kepada raksasa online seperti Amazon dan Walmart. Tekanan ini akan menjadi bagian dari pembahasan luas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India. Selain e-commerce, sektor lain seperti makanan hingga otomotif juga akan masuk dalam agenda diskusi.
Hal ini membuat India berada dalam posisi dilema dalam memprioritaskan pertumbuhan industri lokal dan melindungi UMKM dari gempuran e-commerce asing dari AS. Saat ini, Amazon dan Walmart beroperasi di India melalui unit lokal, tetapi menghadapi berbagai pembatasan pemerintah setempat. Kedua perusahaan dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen, berbeda dengan perusahaan domestik seperti Reliance.
Di tengah tekanan ini, India dan AS sedang merundingkan kesepakatan dagang yang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS. Wakil Presiden AS JD Vance juga telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mempertegas keinginan Washington dalam menuntaskan kesepakatan. Permintaan dan kebijakan tarif dari pemerintah Trump ini bisa membuat India menghadapi dominasi perusahaan-perusahaan besar Amerika di pasar domestik mereka.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250423110316-37-628048/petaka-tarif-trump-negara-asia-siap-siap-dijajah-as

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan mengenai tekanan pemerintah Trump terhadap India?
A
Pemerintah Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka akses pasar e-commerce mereka kepada perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Walmart.
Q
Sektor apa saja yang akan dibahas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India?
A
Selain e-commerce, sektor makanan dan otomotif juga akan menjadi bagian dari agenda diskusi.
Q
Mengapa Amazon dan Walmart menghadapi pembatasan di India?
A
Amazon dan Walmart dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen di India.
Q
Apa yang diharapkan dari kesepakatan dagang antara India dan AS?
A
Kesepakatan dagang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS.
Q
Siapa yang telah bertemu dengan Perdana Menteri India untuk membahas kesepakatan ini?
A
Wakil Presiden AS JD Vance telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Artikel Serupa

Kontroversi Rencana Amazon Tampilkan Biaya Impor dan DampaknyaCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
140 dibaca

Kontroversi Rencana Amazon Tampilkan Biaya Impor dan Dampaknya

Tarif Tinggi Trump Bikin Penjual E-commerce Absen di Amazon Prime DayCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
161 dibaca

Tarif Tinggi Trump Bikin Penjual E-commerce Absen di Amazon Prime Day

Indonesia Tawarkan Relaksasi TKDN untuk Negosiasi Tarif Perdagangan dengan ASCNBCIndonesia
Finansial
3 bulan lalu
159 dibaca

Indonesia Tawarkan Relaksasi TKDN untuk Negosiasi Tarif Perdagangan dengan AS

Dampak Kebijakan Tarif AS Terhadap Temu, Shein, dan Penjual China di AmazonCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
205 dibaca

Dampak Kebijakan Tarif AS Terhadap Temu, Shein, dan Penjual China di Amazon

Kenaikan Tarif Impor China oleh Trump Picu Krisis di AmazonCNBCIndonesia
Finansial
3 bulan lalu
170 dibaca

Kenaikan Tarif Impor China oleh Trump Picu Krisis di Amazon

'Kado Lebaran' dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan MataCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
56 dibaca

'Kado Lebaran' dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan Mata