Tekanan AS kepada India Buka Pasar E-Commerce untuk Amazon dan Walmart
Courtesy of CNBCIndonesia

Tekanan AS kepada India Buka Pasar E-Commerce untuk Amazon dan Walmart

Menyampaikan tekanan AS terhadap India untuk membuka akses pasar e-commerce dan dampaknya terhadap industri lokal India.

23 Apr 2025, 11.35 WIB
196 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemerintah Trump berusaha untuk memperluas akses pasar bagi perusahaan-perusahaan AS di India.
  • India menghadapi dilema antara melindungi industri lokal dan membuka pasar untuk perusahaan asing.
  • Perundingan perjanjian dagang antara AS dan India mencakup berbagai sektor, termasuk e-commerce dan otomotif.
Jakarta, Indonesia - Pemerintahan Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka penuh akses pasar e-commerce mereka yang bernilai USRp 2.06 quadriliun ($125 miliar) kepada raksasa online seperti Amazon dan Walmart. Tekanan ini akan menjadi bagian dari pembahasan luas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India. Selain e-commerce, sektor lain seperti makanan hingga otomotif juga akan masuk dalam agenda diskusi.
Hal ini membuat India berada dalam posisi dilema dalam memprioritaskan pertumbuhan industri lokal dan melindungi UMKM dari gempuran e-commerce asing dari AS. Saat ini, Amazon dan Walmart beroperasi di India melalui unit lokal, tetapi menghadapi berbagai pembatasan pemerintah setempat. Kedua perusahaan dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen, berbeda dengan perusahaan domestik seperti Reliance.
Di tengah tekanan ini, India dan AS sedang merundingkan kesepakatan dagang yang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS. Wakil Presiden AS JD Vance juga telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mempertegas keinginan Washington dalam menuntaskan kesepakatan. Permintaan dan kebijakan tarif dari pemerintah Trump ini bisa membuat India menghadapi dominasi perusahaan-perusahaan besar Amerika di pasar domestik mereka.
--------------------
Analisis Kami: Tekanan dari pemerintahan Trump untuk membuka pasar e-commerce India adalah langkah strategis AS menguatkan pengaruh ekonomi di Asia melalui digitalisasi perdagangan. Namun, jika India tidak hati-hati, hal ini bisa mengorbankan keberlangsungan UMKM lokal yang merupakan tulang punggung ekonomi mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Economist Raghuram Rajan: Membuka pasar e-commerce harus disertai kebijakan proteksi yang cerdas agar UMKM tidak tergerus oleh persaingan global, jika tidak maka dampak sosial dan ekonomi akan negatif.
Trade Analyst Pankaj Mishra: Kesepakatan dagang harus seimbang antara akses pasar dan kedaulatan ekonomi nasional, terlalu banyak kompromi pada proteksi lokal bisa melemahkan basis ekonomi India.
--------------------
What's Next: Jika India membuka pasar e-commerce sepenuhnya untuk perusahaan AS, perusahaan lokal dan UMKM mungkin mengalami kesulitan bertahan akibat dominasi korporasi besar Amerika, sehingga berpotensi memicu perubahan besar dalam struktur industri ritel India.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250423110316-37-628048/petaka-tarif-trump-negara-asia-siap-siap-dijajah-as

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan mengenai tekanan pemerintah Trump terhadap India?
A
Pemerintah Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka akses pasar e-commerce mereka kepada perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Walmart.
Q
Sektor apa saja yang akan dibahas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India?
A
Selain e-commerce, sektor makanan dan otomotif juga akan menjadi bagian dari agenda diskusi.
Q
Mengapa Amazon dan Walmart menghadapi pembatasan di India?
A
Amazon dan Walmart dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen di India.
Q
Apa yang diharapkan dari kesepakatan dagang antara India dan AS?
A
Kesepakatan dagang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS.
Q
Siapa yang telah bertemu dengan Perdana Menteri India untuk membahas kesepakatan ini?
A
Wakil Presiden AS JD Vance telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Artikel Serupa

Amazon Batalkan Rencana Tampilkan Biaya Impor Setelah Tekanan Politik ASCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
160 dibaca

Amazon Batalkan Rencana Tampilkan Biaya Impor Setelah Tekanan Politik AS

Dampak Tarif Tinggi China, Banyak Penjual Amazon Absen di Prime Day 2025CNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
183 dibaca

Dampak Tarif Tinggi China, Banyak Penjual Amazon Absen di Prime Day 2025

Pemerintah Relaksasi TKDN Barang ICT Impor AS untuk Negosiasi Tarif PerdaganganCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
162 dibaca

Pemerintah Relaksasi TKDN Barang ICT Impor AS untuk Negosiasi Tarif Perdagangan

Larangan Temu dan Shein di Indonesia serta Tarif AS Mengancam Bisnis E-CommerceCNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
218 dibaca

Larangan Temu dan Shein di Indonesia serta Tarif AS Mengancam Bisnis E-Commerce

Kenaikan Tarif Impor China 145% Picu Krisis Penjual E-Commerce di ASCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
175 dibaca

Kenaikan Tarif Impor China 145% Picu Krisis Penjual E-Commerce di AS

Trump Terapkan Tarif Resiprokal untuk Semua Negara Mulai 2 April 2025CNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
58 dibaca

Trump Terapkan Tarif Resiprokal untuk Semua Negara Mulai 2 April 2025