Indonesia Siapkan Regulasi AI untuk Ekosistem Inklusif dan Berkelanjutan
Courtesy of CNBCIndonesia

Indonesia Siapkan Regulasi AI untuk Ekosistem Inklusif dan Berkelanjutan

Menyusun ekosistem AI yang inklusif, aman, dan berkelanjutan di Indonesia melalui regulasi baru.

24 Apr 2025, 15.00 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemerintah Indonesia sedang menyusun regulasi baru untuk tata kelola kecerdasan buatan.
  • Pendekatan 3P (policy, people, platform) menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan AI.
  • Pentingnya pengembangan sumber daya manusia digital untuk mendukung pertumbuhan teknologi AI di Indonesia.
Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan regulasi baru untuk tata kelola kecerdasan buatan (AI) dengan tujuan menciptakan ekosistem AI yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa kebijakan ini dirumuskan dalam kerangka 3P: policy, people, dan platform.
Pada aspek kebijakan, pemerintah berperan menjembatani kesenjangan regulasi tanpa menghambat inovasi. Pendekatan yang digunakan adalah horizontal, yang menitikberatkan pada prinsip etika AI lintas sektor, dan vertikal, yang fokus pada regulasi berbasis sektor seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan pertambangan.
Pemerintah juga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia digital dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem AI yang terbuka dan bertanggung jawab. Meski baru sebatas surat edaran, langkah ini diapresiasi oleh pelaku industri yang telah mengadopsi panduan etika AI secara sukarela.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250424133136-37-628427/pemerintah-siapkan-aturan-baru-ai-ini-bocoran-komdigi

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan pemerintah Indonesia dalam menyiapkan regulasi baru terkait kecerdasan buatan?
A
Tujuan pemerintah Indonesia adalah untuk menciptakan ekosistem kecerdasan buatan yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Q
Apa yang dimaksud dengan pendekatan 3P dalam tata kelola AI?
A
Pendekatan 3P terdiri dari policy (kebijakan), people (sumber daya manusia), dan platform (teknologi), yang menjadi fondasi utama untuk tata kelola AI.
Q
Mengapa pemerintah menganggap penting untuk membangun sumber daya manusia digital?
A
Pemerintah menganggap penting untuk membangun sumber daya manusia digital karena terdapat kekurangan sekitar 3 juta talenta digital setiap tahunnya.
Q
Apa langkah awal yang telah diambil pemerintah terkait etika pengembangan AI?
A
Langkah awal yang telah diambil adalah menerbitkan Surat Edaran Menteri Kominfo tentang etika pengembangan AI.
Q
Apa potensi risiko yang dihadapi jika regulasi AI terlalu ketat?
A
Jika regulasi AI terlalu ketat, hal ini dapat menghambat inovasi dan perkembangan teknologi baru.

Artikel Serupa

Komdigi Luncurkan AI Center of Excellence untuk Dorong Inovasi dan Talenta DigitalCNBCIndonesia
Teknologi
22 hari lalu
40 dibaca

Komdigi Luncurkan AI Center of Excellence untuk Dorong Inovasi dan Talenta Digital

Potensi Besar AI untuk Transformasi Digital dan Ekonomi IndonesiaCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
108 dibaca

Potensi Besar AI untuk Transformasi Digital dan Ekonomi Indonesia

Pemerintah Siapkan Regulasi AI untuk Atasi Gambar Manipulatif di PapuaCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
140 dibaca

Pemerintah Siapkan Regulasi AI untuk Atasi Gambar Manipulatif di Papua

Mengapa AI Cepat Diadopsi di Bidang HRD dan Pentingnya Pengembangan DiriCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
55 dibaca

Mengapa AI Cepat Diadopsi di Bidang HRD dan Pentingnya Pengembangan Diri

Luhut Dorong Transformasi Digital dan Pengembangan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi RICNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
78 dibaca

Luhut Dorong Transformasi Digital dan Pengembangan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi RI

Pemerintah Indonesia Siapkan AI untuk Tingkatkan Layanan Digital dan Bantuan SosialCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
87 dibaca

Pemerintah Indonesia Siapkan AI untuk Tingkatkan Layanan Digital dan Bantuan Sosial

Geoffrey Hinton: Bahaya AI yang Mengancam Masa Depan ManusiaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
192 dibaca

Geoffrey Hinton: Bahaya AI yang Mengancam Masa Depan Manusia