Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
China dan AS Bersahabat di Luar Angkasa Meski Perang Dagang Memanas
Courtesy of CNBCIndonesia
Sains
Astronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa

China dan AS Bersahabat di Luar Angkasa Meski Perang Dagang Memanas

Menginformasikan tentang kerja sama ilmiah antara China dan AS dalam mempelajari sampel batuan Bulan di tengah ketegangan perang dagang.

26 Apr 2025, 22.00 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kerja sama internasional dalam penelitian luar angkasa dapat terjadi meskipun ada ketegangan politik.
  • Sampel batuan Bulan dari misi Chang'e-5 memberikan wawasan baru tentang aktivitas vulkanik di Bulan.
  • Perang dagang antara China dan AS tidak menghalangi kolaborasi ilmiah di bidang luar angkasa.
Jakarta, Indonesia - Di tengah ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), kedua negara menunjukkan sikap lebih bersahabat di bidang ilmu pengetahuan luar angkasa. China mengumumkan bahwa ilmuwan dari enam negara, termasuk AS, akan diizinkan mempelajari batuan Bulan yang dibawa pulang oleh misi Chang'e-5 pada tahun 2020. Dua lembaga AS yang didukung NASA telah dipilih untuk mengakses sampel tersebut, meskipun peneliti China sendiri masih tidak bisa mengakses sampel Bulan milik NASA karena aturan ketat dari Kongres AS.
Baca juga: NASA Dapat Dana Besar untuk Misi Bulan, Warga AS Lebih Prioritaskan Ancaman Bumi
John Logsdon, mantan direktur Space Policy Institute di George Washington University, menegaskan bahwa kerja sama ini murni bersifat ilmiah dan tidak ada kaitannya dengan politik. Ia juga menambahkan bahwa memeriksa batuan Bulan ini tidak memiliki signifikansi militer. Sementara itu, perang dagang antara kedua negara tetap membara dengan AS menaikkan tarif impor barang-barang China hingga 245% dan China membalas dengan tarif sebesar 125%.
Pada tahun 2023, CNSA mengundang berbagai lembaga untuk mengajukan permohonan guna mempelajari sampel Chang'e-5. Selain dua universitas dari AS, lembaga dari Prancis, Jerman, Jepang, Pakistan, dan Inggris juga memenangkan akses. Shan Zhongde dari CNSA menegaskan bahwa China akan terus mempertahankan sikap yang semakin aktif dan terbuka dalam kerja sama luar angkasa internasional, termasuk lewat proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan.
--------------------
Analisis Kami: Kerja sama ilmiah antara China dan AS dalam penelitian batuan Bulan adalah contoh bagaimana sains bisa menjadi jembatan perdamaian di tengah ketegangan geopolitik. Namun, batasan politik yang ada masih menunjukkan bahwa kolaborasi ini belum sepenuhnya bebas dan harus hati-hati dijaga agar tidak terpengaruh konflik yang lebih luas.
--------------------
Analisis Ahli:
John Logsdon: Pertukaran sampel Bulan ini murni ilmiah dan tidak memiliki signifikansi militer, menegaskan bahwa kerja sama internasional dalam sains adalah hal yang normal dan positif.
--------------------
Baca juga: Pemotongan Anggaran NASA oleh Trump Guncang Masa Depan Eksplorasi Luar Angkasa AS
What's Next: Kerja sama internasional dalam bidang sains luar angkasa antara China dan negara lain, khususnya AS, akan terus meningkat meskipun ketegangan politik dan perdagangan tetap terjadi, yang dapat membuka jalan bagi terobosan penelitian baru di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250426204659-37-629028/panas-perang-dagang-china-kasih-tunjuk-harta-karun-umat-manusia-ke-as

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diumumkan oleh China terkait sampel Bulan?
A
China mengumumkan bahwa ilmuwan dari enam negara, termasuk AS, akan diizinkan mempelajari batuan Bulan dari misi Chang'e-5.
Q
Mengapa peneliti China tidak dapat mengakses sampel Bulan milik NASA?
A
Peneliti China tidak dapat mengakses sampel Bulan milik NASA karena aturan ketat dari Kongres AS yang melarang kerja sama tanpa izin khusus.
Q
Apa yang dikatakan John Logsdon tentang kerja sama ini?
A
John Logsdon menyatakan bahwa kerja sama ini bersifat ilmiah dan tidak ada kaitannya dengan politik.
Q
Apa yang menjadi fokus utama dari misi Chang'e-5?
A
Fokus utama dari misi Chang'e-5 adalah mengumpulkan dan membawa kembali sampel batuan dari Bulan untuk penelitian.
Q
Siapa saja lembaga yang mendapatkan akses untuk mempelajari sampel Chang'e-5?
A
Lembaga yang mendapatkan akses untuk mempelajari sampel Chang'e-5 termasuk Universitas Brown dan Universitas Stony Brook dari AS, serta lembaga dari Prancis, Jerman, Jepang, Pakistan, dan Inggris.

Artikel Serupa

China Akan Luncurkan Tianwen-2 untuk Menyelidiki Asteroid dan Komet 2025
China Akan Luncurkan Tianwen-2 untuk Menyelidiki Asteroid dan Komet 2025
Dari CNBCIndonesia
China Luncurkan Konstelasi Satelit Komputasi Canggih Tak Tergantung Bumi
China Luncurkan Konstelasi Satelit Komputasi Canggih Tak Tergantung Bumi
Dari CNBCIndonesia
China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang Hari
China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang Hari
Dari CNBCIndonesia
Ilmuwan Amerika Pelajari Batu Bulan China untuk Ungkap Misteri Vulkanik Bulan
Ilmuwan Amerika Pelajari Batu Bulan China untuk Ungkap Misteri Vulkanik Bulan
Dari SCMP
Astronaut Pakistan Pertama di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China, Langkah Besar Kerja Sama Internasional
Astronaut Pakistan Pertama di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China, Langkah Besar Kerja Sama Internasional
Dari CNBCIndonesia
China Luncurkan Kru Baru ke Stasiun Tiangong, Siap Eksplorasi Bulan
China Luncurkan Kru Baru ke Stasiun Tiangong, Siap Eksplorasi Bulan
Dari CNBCIndonesia
China Akan Luncurkan Tianwen-2 untuk Menyelidiki Asteroid dan Komet 2025CNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
167 dibaca

China Akan Luncurkan Tianwen-2 untuk Menyelidiki Asteroid dan Komet 2025

China Luncurkan Konstelasi Satelit Komputasi Canggih Tak Tergantung BumiCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
176 dibaca

China Luncurkan Konstelasi Satelit Komputasi Canggih Tak Tergantung Bumi

China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang HariCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
109 dibaca

China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang Hari

Ilmuwan Amerika Pelajari Batu Bulan China untuk Ungkap Misteri Vulkanik BulanSCMP
Sains
3 bulan lalu
150 dibaca

Ilmuwan Amerika Pelajari Batu Bulan China untuk Ungkap Misteri Vulkanik Bulan

Astronaut Pakistan Pertama di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China, Langkah Besar Kerja Sama InternasionalCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
96 dibaca

Astronaut Pakistan Pertama di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China, Langkah Besar Kerja Sama Internasional

China Luncurkan Kru Baru ke Stasiun Tiangong, Siap Eksplorasi BulanCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
71 dibaca

China Luncurkan Kru Baru ke Stasiun Tiangong, Siap Eksplorasi Bulan