Courtesy of Reuters
Intel Berjuang Bangkit Kembali di Tengah Tantangan Perang Dagang dan Dominasi AI
Menggambarkan tantangan yang dihadapi Intel dalam menghidupkan kembali inovasi dan bersaing di pasar kecerdasan buatan.
26 Apr 2025, 00.47 WIB
67 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Intel menghadapi tantangan besar dalam bersaing di pasar kecerdasan buatan.
- CEO baru Lip-Bu Tan berfokus pada inovasi dan pengurangan pekerjaan administratif.
- Tarif perdagangan antara AS dan China mempengaruhi permintaan untuk produk Intel.
Bengaluru, India - Intel mengalami penurunan saham lebih dari 8% karena perkiraan pendapatan dan keuntungan yang lemah, meskipun CEO baru Lip-Bu Tan berusaha menghidupkan kembali budaya inovasi perusahaan. Intel tertinggal dalam industri kecerdasan buatan yang menguntungkan dan perang dagang antara AS dan Tiongkok menimbulkan keraguan terhadap permintaan prosesor PC dalam waktu dekat.
Tan berencana untuk fokus pada rekayasa inti, mengurangi pekerjaan administratif yang tidak perlu, dan memangkas tenaga kerja. Namun, detail tentang bagaimana dia akan mengembalikan posisi kepemimpinan Intel dalam manufaktur dan menarik lebih banyak pelanggan eksternal ke foundry perusahaan masih belum jelas. Tan juga telah bertemu dengan CEO TSMC untuk membahas kemungkinan kolaborasi.
Intel menghadapi tantangan besar dalam mengejar ketertinggalan di sektor kecerdasan buatan, terutama karena kurangnya properti intelektual GPU yang penting untuk beban kerja AI. Meskipun saham Intel telah naik 7,2% tahun ini, perusahaan ini masih diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Nvidia dan AMD. Para analis menekankan bahwa Intel perlu merampingkan operasinya dengan cepat untuk mengejar ketertinggalan dalam AI.
--------------------
Analisis Kami: Intel membutuhkan perubahan budaya perusahaan yang cepat dan nyata agar bisa bersaing di era AI yang sangat kompetitif, tetapi karena ukurannya yang besar, proses ini pasti akan memakan waktu dan tidak mudah. Kegagalan Intel untuk fokus lebih awal pada pengembangan GPU AI internal telah memberikan kelemahan strategis yang besar dibanding pesaing utamanya.
--------------------
Analisis Ahli:
Ruben Roy: Intel harus melakukan streamline dengan cepat dan menginvestasikan banyak sumber daya untuk mengejar perkembangan AI.
Anshel Sag: Intel seharusnya memiliki solusi AI internal dari awal dan tidak bisa hanya mengandalkan akuisisi startup.
Ben Barringer: Intel kekurangan properti intelektual GPU yang penting untuk beban kerja AI, sehingga menghadapi tantangan besar melawan Nvidia.
--------------------
What's Next: Intel akan melakukan investasi besar dan restrukturisasi untuk mengejar ketertinggalan di pasar chip AI, namun akan menghadapi tantangan berat dalam beberapa tahun ke depan sebelum bisa benar-benar bersaing dengan Nvidia dan pemain lainnya.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/business/intel-shares-sag-after-downbeat-forecasts-2025-04-25/
[1] https://www.reuters.com/business/intel-shares-sag-after-downbeat-forecasts-2025-04-25/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Intel baru-baru ini?A
Penurunan saham Intel disebabkan oleh proyeksi pendapatan dan laba yang lemah.Q
Siapa CEO baru Intel dan apa rencananya?A
CEO baru Intel adalah Lip-Bu Tan, yang berencana untuk menghidupkan kembali budaya inovasi perusahaan.Q
Mengapa Intel tertinggal dalam industri kecerdasan buatan?A
Intel tertinggal karena keputusan buruk di masa lalu dan gagal memanfaatkan permintaan untuk chip AI.Q
Apa yang dilakukan Intel untuk menghadapi tantangan dari Nvidia?A
Intel berusaha untuk memperbaiki produk yang ada dan menjalin kolaborasi dengan TSMC.Q
Bagaimana tarif antara AS dan China mempengaruhi permintaan produk Intel?A
Tarif antara AS dan China membuat pembeli waspada terhadap pembelian chip, yang berdampak pada permintaan produk Intel.