Bahaya Kepadatan Orbit: Tantangan Mega Konstelasi Satelit
Courtesy of TheVerge

Bahaya Kepadatan Orbit: Tantangan Mega Konstelasi Satelit

Menyoroti masalah kepadatan orbit akibat peluncuran satelit mega konstelasi dan pentingnya aturan yang lebih komprehensif untuk mengelola objek di orbit.

29 Apr 2025, 19.14 WIB
61 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kepadatan objek di orbit rendah Bumi meningkat, menimbulkan risiko tabrakan.
  • Perlu adanya peraturan yang lebih komprehensif untuk mengelola objek di orbit.
  • Kolaborasi antara perusahaan satelit sangat penting untuk mencegah kecelakaan di ruang angkasa.
Bumi - Pada malam 28 April, Amazon meluncurkan satelit Project Kuiper untuk menyaingi SpaceX Starlink. Dengan 27 satelit di orbit, Amazon bergabung dengan perusahaan lain yang berencana menempatkan lebih dari 1.000 satelit masing-masing untuk menciptakan mega konstelasi mereka sendiri. Namun, dengan banyaknya objek di orbit, bahaya kepadatan meningkat, dan jika terjadi tabrakan, hasilnya bisa menjadi bencana.
Masalah kepadatan orbit semakin parah dengan adanya jutaan potongan debris yang bergerak dengan kecepatan tinggi. ESA memperkirakan lebih dari 1,2 juta objek di orbit cukup besar untuk menyebabkan kerusakan besar jika bertabrakan. Selain itu, perubahan iklim memperburuk masalah dengan mengurangi kemampuan atmosfer atas untuk menarik dan menghancurkan debris.
Para ahli sepakat bahwa kita membutuhkan aturan yang lebih komprehensif untuk mengelola objek di orbit. Namun, dalam dunia yang semakin terpolarisasi, ide kerjasama global untuk melindungi ruang angkasa tampak semakin jauh. Tanpa aturan yang jelas, potensi tabrakan satelit bisa menjadi masalah besar, dan proses manual untuk menghindari tabrakan akan menjadi tidak mungkin seiring bertambahnya jumlah satelit.
Sumber: https://theverge.com/space/657113/starlink-amazon-satellites

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diluncurkan Amazon pada 28 April?
A
Amazon meluncurkan satelit pertama dari Project Kuiper.
Q
Mengapa ruang angkasa semakin padat?
A
Ruang angkasa semakin padat karena banyaknya peluncuran satelit komersial dan sampah luar angkasa yang ada.
Q
Apa yang dimaksud dengan Kessler syndrome?
A
Kessler syndrome adalah skenario di mana tabrakan antara objek di orbit dapat menyebabkan lebih banyak tabrakan, membuat ruang angkasa tidak dapat diakses.
Q
Siapa yang bertanggung jawab untuk melacak sampah luar angkasa?
A
Tidak ada satu pihak yang bertanggung jawab; komunitas luar angkasa mengandalkan pemerintah AS untuk informasi pelacakan.
Q
Apa yang terjadi jika dua satelit berada dalam jalur tabrakan?
A
Jika dua satelit berada dalam jalur tabrakan, salah satu atau kedua satelit harus mengubah orbitnya untuk menghindari tabrakan.

Artikel Serupa

Langit Jatuh: Studi MIT memprediksi kemacetan satelit dan tabrakan akibat perubahan iklim.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
71 dibaca

Langit Jatuh: Studi MIT memprediksi kemacetan satelit dan tabrakan akibat perubahan iklim.

Pesawat luar angkasa Jepang melakukan langkah pertama di dunia untuk mengejar puing roket mati guna pembersihan.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
136 dibaca

Pesawat luar angkasa Jepang melakukan langkah pertama di dunia untuk mengejar puing roket mati guna pembersihan.

Ilmuwan AS akan mendeteksi 'granat' kecil berukuran 1 cm dengan satelit Space Debris Hunter.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
87 dibaca

Ilmuwan AS akan mendeteksi 'granat' kecil berukuran 1 cm dengan satelit Space Debris Hunter.

Sampah luar angkasa yang menghantam pesawat penumpang bisa menjadi kenyataan mematikan, peringatan studi.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
172 dibaca

Sampah luar angkasa yang menghantam pesawat penumpang bisa menjadi kenyataan mematikan, peringatan studi.

Peramalan Cuaca Antariksa Dapat Menghemat Miliaran di Bumi, Menyelamatkan Nyawa di Luar AngkasaForbes
Sains
7 bulan lalu
291 dibaca

Peramalan Cuaca Antariksa Dapat Menghemat Miliaran di Bumi, Menyelamatkan Nyawa di Luar Angkasa

Kecerdasan Buatan Akan Mengubah Telekomunikasi Antariksa Dari Fiksi Ilmiah Menjadi KenyataanForbes
Sains
7 bulan lalu
139 dibaca

Kecerdasan Buatan Akan Mengubah Telekomunikasi Antariksa Dari Fiksi Ilmiah Menjadi Kenyataan