Courtesy of YahooFinance
Pfizer Raih Laba Kuartal Pertama Lebih Baik, Hadapi Risiko Kebijakan Vaksin dan Tarif Impor
Memberikan informasi tentang kinerja keuangan Pfizer pada kuartal pertama dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
29 Apr 2025, 17.53 WIB
108 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pfizer melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi analis.
- Perubahan dalam kebijakan vaksin di bawah Robert F Kennedy Jr. menjadi perhatian bagi investor.
- Usulan bea cukai terhadap China dapat mempengaruhi pasokan bahan baku untuk Pfizer dan perusahaan farmasi lainnya.
New York, Amerika Serikat - Pfizer melaporkan laba kuartal pertama yang melebihi perkiraan Wall Street, didorong oleh pemotongan biaya dan penjualan obat penyakit jantung Vyndaqel yang lebih baik dari yang diharapkan. Pada basis yang disesuaikan, Pfizer memperoleh 92 sen per saham, dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar 66 sen per saham.
Investor mengamati dampak potensial pada bisnis vaksin Pfizer di bawah sekretaris kesehatan baru Robert F Kennedy Jr., yang dikenal sebagai skeptis vaksin. Selain itu, Pfizer dan produsen obat lainnya berisiko terkena bea masuk yang besar pada mitra dagang seperti China, yang merupakan sumber utama bahan baku dan pasokan untuk industri farmasi dan perangkat medis.
Pfizer melaporkan total pendapatan sebesar Rp 225.30 triliun ($13,70 miliar) untuk kuartal pertama, sedikit di bawah ekspektasi analis sebesar Rp 228.75 triliun ($13,91 miliar) . Saham Pfizer, yang telah turun 13,1% sepanjang tahun ini, naik 1% dalam perdagangan pra-pasar.
--------------------
Analisis Kami: Kinerja finansial Pfizer yang solid pada kuartal pertama menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya dan mengoptimalkan produk unggulannya seperti Vyndaqel. Namun, risiko eksternal seperti perubahan kebijakan kesehatan dan ketegangan perdagangan harus diantisipasi dengan strategi adaptif agar bisnis vaksin tidak terganggu.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Susan Feldman (Analis Farmasi): Kinerja Pfizer unggul berkat fokus pada produk high-demand dan efisiensi operasional, tetapi ketergantungan pada pasar global dengan risiko tarif impor harus cepat diatasi untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.
--------------------
What's Next: Pfizer mungkin akan menghadapi tekanan pada bisnis vaksin mereka jika kebijakan kesehatan baru mengubah rekomendasi vaksinasi, sekaligus harus menyesuaikan strategi rantai pasok akibat potensi kenaikan tarif impor dari China.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/pfizer-beats-profit-estimates-cost-105349474.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/pfizer-beats-profit-estimates-cost-105349474.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan Pfizer mengenai laba kuartal pertama mereka?A
Pfizer melaporkan laba kuartal pertama yang lebih tinggi dari perkiraan Wall Street, dengan penghasilan 92 sen per saham.Q
Siapa yang menjadi sekretaris kesehatan baru dan apa pandangannya tentang vaksin?A
Sekretaris kesehatan baru adalah Robert F Kennedy Jr., yang dikenal sebagai skeptis vaksin.Q
Apa dampak dari penjualan Vyndaqel terhadap laba Pfizer?A
Penjualan Vyndaqel yang lebih baik dari perkiraan membantu meningkatkan laba Pfizer.Q
Mengapa China menjadi perhatian bagi Pfizer dan perusahaan farmasi lainnya?A
China menjadi perhatian karena usulan bea cukai yang tinggi dapat mempengaruhi pasokan bahan baku untuk industri farmasi.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap laporan laba Pfizer?A
Saham Pfizer naik 1% dalam perdagangan pra-pasar meskipun telah turun 13,1% tahun ini.Artikel Serupa
Finansial
3 bulan lalu
74 dibaca
Penurunan Penjualan Eylea Buat Saham Regeneron Jatuh di Kuartal Pertama
Finansial
3 bulan lalu
37 dibaca
AbbVie Naikkan Target Laba 2025 Berkat Obat Immunologi Baru Meski Hadapi Tarif AS
Finansial
5 bulan lalu
139 dibaca
Hasil Kuartal Keempat Farmasi Bermerek: Peluang dan Tantangan Besar di 2024
Sains
5 bulan lalu
159 dibaca
Laporan Keuangan Terbaru: Kinerja dan Tantangan Terbesar di Industri Farmasi Bermerek
Sains
5 bulan lalu
56 dibaca
Novavax Pangkas Kerugian Dengan Strategi Baru dan Lisensi Vaksin
Sains
6 bulan lalu
139 dibaca