Courtesy of CNBCIndonesia
Apple Pangkas Buyback Saham dan Alihkan Produksi karena Perang Tarif AS-China
Menginformasikan dampak perang tarif AS-China terhadap kinerja saham dan strategi bisnis Apple.
05 Mei 2025, 18.50 WIB
143 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Apple menghadapi tantangan besar akibat perang tarif antara AS dan China.
- Perusahaan berusaha mengurangi ketergantungan pada China dengan memindahkan rantai pasokan ke India.
- Penurunan program buyback saham menunjukkan kebutuhan Apple akan likuiditas di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
AS, China - Saham Apple turun 5% setelah perusahaan memangkas program pembelian kembali saham dan menghadapi biaya tambahan sebesar USRp 14.80 triliun ($900 juta) akibat perang tarif antara AS dan China. Sepanjang 2025, saham Apple sudah turun lebih dari 38% karena kebijakan tarif resiprokal yang dimulai oleh pemerintahan Donald Trump terhadap barang-barang impor dari China.
Apple sangat bergantung pada China untuk lini manufakturnya, dengan 90% rantai pasokan berada di negara tersebut. Selain perang tarif, Apple juga menghadapi kompetisi sengit dengan pabrikan HP asal China, yang menyebabkan penjualan iPhone di China terus menurun. Pada Q1 2025, penjualan iPhone tercatat anjlok 9% secara tahun-ke-tahun (YoY).
CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memindahkan sebagian besar rantai pasokan iPhone ke India untuk mengurangi ketergantungan pada China. Apple juga akan meningkatkan produksi chip di Texas, Arizona, dan Oregon. Namun, pemindahan fasilitas produksi ini membutuhkan biaya besar dan menambah tantangan bagi Apple di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan Apple mengurangi buyback saham adalah sinyal kuat bahwa perusahaan menghadapi tantangan finansial yang lebih nyata dari sebelumnya akibat perang dagang dan persaingan global. Upaya diversifikasi rantai pasokan sangat penting, namun biaya besar dan risiko operasional akan tetap menjadi hambatan besar selama masa transisi ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Angelo Zino: Pemotongan buyback yang jarang terjadi ini menunjukkan adanya ketidakpastian besar di internal Apple yang biasanya stabil secara finansial.
Joey Tigay: Pemindahan rantai pasokan ke India merupakan langkah strategis jangka panjang yang bisa mengurangi risiko ketergantungan pada China.
--------------------
Baca juga: Apple Hadapi Kerugian Tarif AS dan Tantangan AI, Produksi Mulai Pindah ke India dan Vietnam
What's Next: Apple kemungkinan akan terus mempercepat pemindahan produksi ke India dan AS, walaupun ini memerlukan biaya besar, serta akan menghadapi tekanan harga produknya yang lebih tinggi dan penurunan permintaan pasar global.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250505163055-37-631081/china-ditinggal-jualan-iphone-makin-susah-apple-terpuruk
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250505163055-37-631081/china-ditinggal-jualan-iphone-makin-susah-apple-terpuruk
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa saham Apple turun 5% pada 2 Mei?A
Saham Apple turun 5% karena perusahaan memangkas program pembelian kembali saham (buyback).Q
Apa yang diungkapkan Tim Cook mengenai biaya tambahan yang dihadapi Apple?A
Tim Cook menyebutkan bahwa Apple harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar US$900 juta akibat perang tarif.Q
Bagaimana perang tarif antara AS dan China mempengaruhi Apple?A
Perang tarif menyebabkan Apple mengalami penurunan penjualan dan ketidakpastian dalam rantai pasokan.Q
Apa langkah yang diambil Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China?A
Apple berencana untuk memindahkan rantai pasokan iPhone ke India dan meningkatkan produksi chip di AS.Q
Mengapa Apple memangkas program buyback sahamnya?A
Apple memangkas program buyback sahamnya sebagai tanda bahwa perusahaan membutuhkan lebih banyak uang tunai di tengah ketidakpastian ekonomi.