Courtesy of YahooFinance
Harga Minyak Turun Tajam, OPEC+ Percepat Produksi Meski Permintaan Tak Pasti
Memberikan informasi tentang penurunan harga minyak akibat keputusan OPEC+ untuk mempercepat kenaikan produksi dan dampaknya terhadap pasar global.
05 Mei 2025, 05.17 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak mencapai level terendah sejak Februari 2021 akibat keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.
- Arab Saudi berusaha untuk menghukum anggota OPEC+ yang tidak mematuhi kuota produksi.
- Kekhawatiran tentang permintaan dan resesi global semakin menekan harga minyak.
New York, Amerika Serikat; London, Inggris - Harga minyak turun lebih dari Rp 16.45 ribu ($1) per barel pada hari Senin, mencapai level terendah dalam beberapa tahun. Penurunan ini terjadi setelah OPEC+ memutuskan untuk mempercepat kenaikan produksi minyak, yang memicu kekhawatiran tentang peningkatan pasokan global di tengah prospek permintaan yang tidak pasti.
OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi minyak pada bulan Juni sebesar 411.000 barel per hari, yang akan membawa total kenaikan gabungan untuk April, Mei, dan Juni menjadi 960.000 barel per hari. Keputusan ini sebagian besar didorong oleh Arab Saudi, yang ingin menghukum anggota seperti Irak dan Kazakhstan karena ketidakpatuhan terhadap kuota produksi mereka.
Para analis dari berbagai lembaga, termasuk Saxo Bank, ING, dan Barclays, telah menurunkan perkiraan harga minyak mereka menyusul keputusan OPEC+. Selain itu, ketakutan resesi yang meluas dan permintaan impor bahan bakar olahan yang lemah juga membebani harga minyak, dengan peningkatan persediaan minyak global yang signifikan sejak pertengahan Februari.
--------------------
Analisis Kami: Keputusan OPEC+ mempercepat produksi saat permintaan minyak tidak pasti merupakan langkah berisiko yang bisa melemahkan posisi harga minyak jangka panjang. Tekanan dari produksi serpih AS dan ketidakpatuhan anggota internal memperlihatkan ketegangan yang dapat mengganggu stabilitas pasar energi global di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Ole Hansen: Ketidakpastian permintaan dan keputusan Saudi mempercepat produksi menunjukkan pasar minyak akan mengalami kelebihan pasokan dalam waktu dekat.
Peter McNally: Pasar mungkin telah mencapai puncak keuntungan bagi produsen minyak di luar OPEC+ karena kenaikan suplai yang terus terjadi akan menekan harga.
Jim Ritterbusch: Pembangunan inventaris minyak global yang besar dan potensi penurunan permintaan akibat tarif akan memperburuk tekanan harga minyak.
--------------------
What's Next: Jika OPEC+ terus mempercepat peningkatan produksi tanpa memperbaiki kepatuhan anggota, harga minyak kemungkinan akan tetap rendah atau menurun lebih jauh karena kelebihan pasokan dan penurunan permintaan global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-falls-more-2-bbl-221756781.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-falls-more-2-bbl-221756781.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun lebih dari $1 per barel?A
Harga minyak turun lebih dari $1 per barel karena keputusan OPEC+ untuk mempercepat kenaikan produksi, yang menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan global yang meningkat di tengah ketidakpastian permintaan.Q
Apa keputusan OPEC+ yang diambil pada hari Sabtu?A
OPEC+ setuju untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari untuk bulan Juni, yang merupakan peningkatan kedua berturut-turut.Q
Mengapa Arab Saudi ingin mempercepat pemulihan produksi minyak?A
Arab Saudi ingin mempercepat pemulihan produksi minyak untuk menghukum anggota lain seperti Irak dan Kazakhstan yang tidak mematuhi kuota produksi mereka.Q
Apa dampak dari keputusan OPEC+ terhadap proyeksi harga minyak di masa depan?A
Keputusan OPEC+ dapat menyebabkan penurunan proyeksi harga minyak, dengan beberapa lembaga seperti Barclays dan ING menurunkan perkiraan harga Brent.Q
Apa yang terjadi dengan stok minyak global sejak pertengahan Februari?A
Sejak pertengahan Februari, terdapat peningkatan sekitar 150 juta barel dalam stok minyak global di tangki darat dan kapal tanker di laut.