Courtesy of CNBCIndonesia
Grab Akan Akuisisi GoTo Senilai Rp 115 Triliun, Dominasi Pasar Meningkat
Menginformasikan mengenai kemajuan kesepakatan akuisisi GoTo oleh Grab yang diperkirakan selesai pada kuartal II/2025 dan dampaknya terhadap dominasi pasar layanan transportasi online dan pesan antar makanan di Indonesia dan Singapura.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Grab dan GoTo sedang dalam proses akuisisi, yang dapat mengubah lanskap industri transportasi online di Asia Tenggara.
- Softbank sebagai investor utama memiliki peran penting dalam kesepakatan ini.
- Dominasi pasar yang dihasilkan dari akuisisi ini dapat memicu perhatian dari regulator terkait persaingan usaha.
Jakarta, Indonesia - Grab dan GoTo tengah melakukan pembicaraan serius terkait rencana akuisisi besar-besaran yang diperkirakan rampung pada kuartal kedua tahun 2025. Dalam kesepakatan ini, GoTo akan melepas hampir semua unit bisnisnya kepada Grab, kecuali bisnis finansial yang tetap dipertahankan.
Menurut laporan dari Reuters, Grab sudah menyiapkan penasihat khusus untuk membantu proses akuisisi dan sedang berdiskusi dengan sejumlah bank untuk mendapatkan pendanaan. Namun, Grab dan GoTo menolak memberikan komentar resmi terkait hal ini.
Nilai akuisisi ini diperkirakan mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 115 triliun. Dengan harga saham GoTo saat ini mencapai Rp 84 per lembar dan kapitalisasi pasar mendekati Rp 95,81 triliun, sementara Grab memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 20 miliar atau Rp 330 triliun.
Investor utama yang sama yakni Softbank terlibat dalam kedua perusahaan ini. Setelah merger, Grab dan GoTo akan menjadi penguasa dominan di pasar transportasi online dan layanan pesan antar makanan di Indonesia dan Singapura.
Menurut pengamatan dari David Zhang dari Euromonitor International, entitas gabungan ini akan menguasai sekitar 91 persen pasar di Indonesia dan 90 persen di Singapura. Dominasi besar ini diperkirakan akan menimbulkan perhatian khusus dari otoritas terkait persaingan usaha di Indonesia.