Courtesy of QuantaMagazine
Rahasia Memori Abadi: Ikatan Protein PKMζ dan KIBRA di Otak Kita
Menjelaskan bagaimana memori dapat tersimpan dan bertahan lama di dalam otak meskipun molekul-molekul biologis yang terlibat memiliki umur pendek, melalui interaksi persisten antara protein PKMζ dan KIBRA yang mempertahankan kekuatan sinaps.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Interaksi antara KIBRA dan PKMζ adalah kunci untuk memahami bagaimana memori dipertahankan dalam jangka panjang.
- Penelitian menunjukkan bahwa meskipun protein individu tidak bertahan selama-lamanya, kompleks yang terbentuk di antara mereka membantu menjaga memori.
- Penemuan ini mengatasi dilema yang diajukan oleh Francis Crick mengenai bagaimana memori bisa bertahan meskipun molekul-molekul yang membentuknya sering digantikan.
Brooklyn, New York, United States - Todd Sacktor kehilangan saudara perempuannya karena leukemia ketika masih kecil. Pengalaman itu membentuk rasa ingin tahunya tentang bagaimana memori bisa bertahan begitu lama dalam otak manusia, padahal molekul-molekul dalam tubuh cepat mengalami pergantian. Pertanyaan ini masih menjadi tantangan besar dalam ilmu saraf hingga sekarang.
Pada awal karirnya, Sacktor menemukan protein bernama PKMζ yang meningkat di sinapsis otak setelah stimulasi mirip saat pembentukan memori terjadi. Protein ini tampaknya sangat penting karena menguatkan hubungan antar neuron yang menyimpan ingatan tersebut.
Namun, temuan tentang PKMζ sempat dipertanyakan ketika tikus yang tidak memiliki PKMζ tetap bisa membentuk memori. Sacktor lalu menemukan bahwa ada protein lain bernama KIBRA yang membantu menjaga PKMζ tetap berada di tempatnya, membentuk ikatan protein yang erat dan bertahan lama untuk memelihara memori.
Para peneliti menguji ikatan ini dengan cara mengganggu kompleks KIBRA-PKMζ di otak tikus dan menemukan bahwa mengganggu ikatan tersebut bisa menghapus memori yang sudah terbentuk, bahkan beberapa minggu setelah memori itu ada. Hal ini membuktikan bahwa interaksi protein ini sangat penting untuk memori jangka panjang.
Baca juga: Aliran Misterius Cairan di Otak
Penemuan ini menjadi jawaban soal bagaimana memori bisa bertahan bertahun-tahun meskipun molekul dalam tubuh selalu berganti. Ikatan antara PKMζ dan KIBRA membuat memori tetap 'tersimpan' dengan menjaga sinapsis yang kuat dan tepat sasaran di otak, membuka jalan bagi penelitian memori lebih lanjut.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Todd Sacktor dan apa kontribusinya dalam penelitian memori?A
Todd Sacktor adalah seorang ilmuwan saraf yang meneliti mekanisme molekuler di balik memori, khususnya protein PKMζ yang berperan penting dalam pemeliharaan memori jangka panjang.Q
Apa peran PKMζ dalam pemeliharaan memori?A
PKMζ berfungsi untuk memperkuat sinaps dan mempertahankan memori setelah terbentuk, sehingga sangat penting untuk proses pengingatan.Q
Bagaimana interaksi antara KIBRA dan PKMζ berkontribusi pada stabilitas memori?A
Interaksi antara KIBRA dan PKMζ membantu menjaga stabilitas memori dengan membentuk kompleks yang menyokong satu sama lain, meskipun masing-masing protein tidak bertahan selamanya.Q
Apa tantangan yang dihadapi Sacktor dan tim dalam penelitian mengenai PKMζ?A
Sacktor dan tim menghadapi tantangan ketika penelitian menunjukkan bahwa tikus yang tidak memiliki PKMζ masih bisa membentuk memori, yang menimbulkan keraguan tentang peran PKMζ.Q
Mengapa penelitian ini penting dalam konteks pemahaman tentang memori?A
Penelitian ini penting karena memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana memori dapat bertahan meskipun molekul-molekul dalam otak terdegradasi.