Courtesy of InterestingEngineering

Kemampuan Mach 20 China dan Tantangan Teknologi Misil Hipersonik Masa Depan

Mengungkap kemampuan dan tantangan sistem misil hipersonik China serta perkembangan teknologi hipersonik di Inggris dan Amerika Serikat.

09 Mei 2025, 01.40 WIB

129 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Tiongkok mengembangkan rudal hipersonik dengan potensi untuk menyerang target global dalam waktu singkat.
Penelitian menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh sistem senjata hipersonik Tiongkok terkait deteksi dan manuver.
Penelitian hipersonik oleh negara-negara Barat menunjukkan kemajuan dalam teknologi pertahanan masa depan.

China - Peneliti militer China mengklaim bahwa mereka mampu meluncurkan misil dari luar angkasa yang dapat melaju sangat cepat hingga Mach 20. Misil ini disebut mampu mencapai target global dalam waktu sekitar 30 menit, sehingga memperpendek waktu reaksi pertahanan musuh secara drastis.

Misil yang dimaksud adalah re-entry glide vehicles (RGV) yang menggunakan desain aerodinamis khusus untuk bermanuver tinggi di atmosfer dekat ruang angkasa dengan kecepatan hipersonik. Mereka juga bisa diluncurkan dari berbagai platform seperti satelit dan peluncur darat.

Meski memiliki teknologi canggih, ada beberapa masalah teknis yang masih menghambat sistem misil China, terutama jejak panas inframerah yang kuat sehingga mudah terdeteksi dan keterbatasan dalam komunikasi yang bisa melemahkan kemampuan manuver saat akhir penerbangan.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Inggris juga sedang mengembangkan teknologi mesin jet hipersonik untuk misil jelajah hipersonik. Mereka telah melakukan ratusan uji coba yang sukses dengan harapan bisa mengoperasikan sistem ini pada tahun 2030.

Perkembangan ini menunjukkan perlombaan teknologi hipersonik yang semakin intens di dunia, di mana berbagai negara berupaya memiliki kemampuan serang dan pertahanan yang lebih cepat dan sulit dideteksi oleh musuh.

--------------------

Analisis Kami: Kemampuan teknologi hipersonik China memberikan tekanan signifikan pada sistem pertahanan tradisional dengan mengurangi waktu reaksi musuh secara drastis. Namun, masalah seperti tanda inframerah yang kuat menunjukkan bahwa masih ada celah yang bisa dimanfaatkan teknologi pertahanan yang terus berkembang.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Michael Thompson, Ahli Pertahanan Hipersonik: Kecepatan ekstrem dan manuverabilitas kendaraan geser kembali menjadikan mereka ancaman nyata bagi sistem pertahanan saat ini, tetapi tantangan dalam komunikasi dan deteksi bisa menjadi poin lemah yang harus diperbaiki.

Prof. Wang Li, Pakar Teknologi Roket China: Pengembangan RGV yang fleksibel dan diluncurkan dari berbagai platform menunjukkan inovasi besar di sisi ofensif, namun aspek pengelolaan temperatur dan overload selama fase terbang perlu penelitian lebih lanjut.

--------------------

What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi misil hipersonik akan semakin berkembang dan mempercepat perlombaan senjata global, memaksa negara-negara untuk memperbarui sistem pertahanan dan strategi mereka untuk menghadapi ancaman baru yang lebih cepat dan sulit dideteksi.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/china-hypersonic-missile-gets-mach-20-speed