Courtesy of YahooFinance
China baru saja memulai penjualan obligasi dalam mata uang dolar di Arab Saudi, yang merupakan penjualan utang pertama mereka dalam dolar sejak tahun 2021. Mereka menawarkan obligasi dengan jangka waktu tiga dan lima tahun, dengan rencana untuk menjual hingga Rp 32.89 triliun ($2 miliar) . Meskipun biasanya penjualan obligasi dilakukan di kota-kota besar seperti London atau New York, pemilihan Arab Saudi menunjukkan upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.
Selain itu, China juga baru-baru ini menjual obligasi dalam euro di Paris, dan mereka sedang berusaha untuk mendukung ekonomi mereka yang sedang mengalami kesulitan. Pemerintah China mengumumkan program penyelamatan senilai Rp 23.02 quadriliun ($1,4 triliun) untuk membantu pemerintah daerah yang terjebak utang, meskipun mereka belum memberikan stimulus tambahan untuk meningkatkan permintaan domestik.