Humayun Sheikh: AI Masa Depan Harus Bisa Bertindak dan Diperiksa Transparansi
Courtesy of YahooFinance

Humayun Sheikh: AI Masa Depan Harus Bisa Bertindak dan Diperiksa Transparansi

Mendorong perkembangan kecerdasan buatan yang mampu bertindak secara mandiri dengan tingkat otonomi yang tinggi, tanpa terlalu banyak pembatasan, namun tetap dapat diaudit dan dipercaya melalui teknologi blockchain.

17 Mei 2025, 03.24 WIB
195 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan harus dapat bertindak autonomously dan menghilangkan kebutuhan untuk menulis kode.
  • Kepercayaan dan auditabilitas adalah kunci untuk mengatasi risiko yang terkait dengan AI yang lebih cerdas.
  • Penggabungan token ASI menunjukkan kolaborasi yang lebih besar dalam ruang kecerdasan buatan dan teknologi desentralisasi.
Dalam wawancara dengan TheStreet Roundtable, Humayun Sheikh, CEO Fetch.ai, menjelaskan bagaimana AI tidak hanya seharusnya menjadi alat bantu, tetapi juga mampu bertindak secara mandiri untuk menyelesaikan berbagai tugas sehari-hari tanpa perlu pengguna menulis kode.
Menurut Sheikh, tujuan utama AI di masa depan adalah menghilangkan hambatan dalam interaksi, sehingga pengguna tinggal memberi perintah dan AI akan langsung mengurus semua kebutuhan, mulai dari pemesanan taksi hingga servis rumah tanpa kerepotan.
Namun, peningkatan otonomi ini menimbulkan kekhawatiran soal kepercayaan. Sheikh mengakui bahwa AI bisa saja 'bertindak aneh', sehingga perlunya batasan atau guardrails yang tidak berlebihan sangat penting agar AI tetap dalam kendali.
Untuk menjaga keseimbangan antara otonomi dan pengawasan, Fetch.ai mendukung sistem desentralisasi berbasis blockchain yang memungkinkan AI transparan dan mudah diaudit sehingga kepercayaannya terjamin.
Fetch.ai juga bekerja sama dengan SingularityNET dan Ocean Protocol untuk menggabungkan token mereka menjadi satu token ASI dalam Aliansi Artificial Superintelligence yang resmi diluncurkan pada bulan Juni sebagai langkah strategis dalam ekosistem AI desentralisasi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-just-job-not-just-202400518.html

Analisis Kami

"Pendekatan Fetch.ai yang mengedepankan AI bertindak dan beralasan tanpa terlalu banyak batasan adalah langkah maju yang berani untuk mempercepat otomatisasi nyata di berbagai sektor. Namun, kontrol ketat tetap diperlukan agar tidak muncul risiko etika atau keamanan yang dapat merugikan pengguna dan masyarakat luas."

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Penting untuk memastikan AI yang otonom tetap dapat diaudit dan transparan agar kepercayaannya tetap tinggi, sejalan dengan visi Fetch.ai."
Fei-Fei Li
"Mengurangi kebutuhan menulis kode bisa membuka akses AI untuk lebih banyak pengguna, tapi harus diimbangi dengan edukasi agar pengguna memahami batasan teknologi."

Prediksi Kami

Di masa depan, AI otonom yang dapat bertindak dan beralasan tanpa perlu kode secara langsung akan menjadi standar, didukung oleh sistem desentralisasi dan blockchain untuk menjamin transparansi dan kepercayaan.

Artikel Serupa

Inovasi Revolusioner AI Murah dan Mudah Akses Mengubah Bisnis dan PendidikanForbes
Teknologi
7 bulan lalu
63 dibaca

Inovasi Revolusioner AI Murah dan Mudah Akses Mengubah Bisnis dan Pendidikan

Agentic AI: Masa Depan Tim Kerja Digital yang Mengubah PerusahaanForbes
Teknologi
7 bulan lalu
312 dibaca

Agentic AI: Masa Depan Tim Kerja Digital yang Mengubah Perusahaan

Revolusi Asisten AI Universal: Mengerti, Merencanakan, dan Bertindak atas Nama KitaForbes
Teknologi
7 bulan lalu
73 dibaca

Revolusi Asisten AI Universal: Mengerti, Merencanakan, dan Bertindak atas Nama Kita

Mengenal AI Terdesentralisasi: Masa Depan Kolaborasi dan Privasi AIForbes
Teknologi
7 bulan lalu
36 dibaca

Mengenal AI Terdesentralisasi: Masa Depan Kolaborasi dan Privasi AI

CEO dan Pakar Bicara Tantangan dan Masa Depan AI di Davos 2024Axios
Teknologi
7 bulan lalu
175 dibaca

CEO dan Pakar Bicara Tantangan dan Masa Depan AI di Davos 2024

OpenAI Perjelas: AGI Belum Hadir, Hype Superintelligence Perlu KewaspadaanForbes
Teknologi
7 bulan lalu
156 dibaca

OpenAI Perjelas: AGI Belum Hadir, Hype Superintelligence Perlu Kewaspadaan