Courtesy of YahooFinance
Perusahaan Berubah Strategi Pengadaan Software AI Untuk Maksimalkan Nilai dan Produktivitas
Menjelaskan bagaimana perusahaan mengubah praktik pengadaan mereka dalam menghadapi perkembangan AI dan bagaimana pendekatan yang tepat perlu diterapkan agar adopsi AI berhasil dan tidak terburu-buru.
16 Mei 2025, 18.54 WIB
125 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan semakin ketat dalam mengevaluasi perangkat lunak berbasis AI.
- Ada peningkatan minat untuk membayar lebih bagi kemampuan AI, asalkan ada bukti nilai.
- Perusahaan perlu berhati-hati untuk tidak terburu-buru dalam mengadopsi teknologi AI.
Amerika Serikat - Perusahaan saat ini sedang mengubah cara mereka membeli dan menilai perangkat lunak karena perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Banyak perusahaan kini menggunakan aturan yang lebih ketat untuk memastikan perangkat lunak AI yang mereka pilih benar-benar memberikan manfaat dan hasil yang jelas.
Survei terbaru menunjukkan hampir 30% dari para pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan besar lebih suka memakai model bahasa besar dibandingkan hanya mengandalkan Google untuk mencari informasi. Ini menunjukkan AI semakin penting dalam proses penelitian dan pengambilan keputusan bisnis.
Selain itu, banyak pembeli perusahaan yang rela membayar lebih untuk perangkat lunak dengan fitur AI canggih, asalkan vendor perangkat lunak dapat membuktikan bahwa teknologi tersebut bisa meningkatkan nilai dan produktivitas bisnis mereka.
Namun, ada juga tantangan. Sekitar 30% pemimpin teknologi merasa mereka berinvestasi di AI terlalu cepat tanpa persiapan matang, dan vendor AI sering menggunakan tekanan penjualan yang kuat agar pembelian dilakukan segera. Hal ini berisiko membuat perusahaan terburu-buru dan berpotensi mengalami masalah di kemudian hari.
Para ahli menyarankan agar perusahaan mengambil langkah hati-hati dalam mengadopsi AI, dengan membangun pengetahuan data yang kuat dan menerapkan evaluasi yang ketat sebelum membeli teknologi AI, agar investasi tersebut benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.
--------------------
Analisis Kami: Banyak perusahaan terlalu terburu-buru dalam mengadopsi AI tanpa persiapan matang, sehingga berisiko gagal dalam implementasi jangka panjang. Pendekatan yang lebih disiplin dengan fokus pada pengelolaan data dan penilaian vendor yang ketat adalah jalan terbaik untuk memaksimalkan manfaat AI.
--------------------
Analisis Ahli:
Ilona Hansen: Tekanan dari vendor bisa sangat besar dan berpotensi membuat para pemimpin TI mengambil keputusan terburu-buru; penting untuk tetap independen dan melakukan evaluasi menyeluruh sebelum berinvestasi.
--------------------
What's Next: Dalam waktu dekat, perusahaan akan lebih selektif dan berhati-hati dalam mengadopsi teknologi AI, dengan fokus pada evaluasi nilai dan kesiapan data agar implementasi AI lebih efektif dan terhindar dari kegagalan investasi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/businesses-revamp-procurement-amid-ai-115428480.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/businesses-revamp-procurement-amid-ai-115428480.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diubah oleh perusahaan dalam praktik pengadaan mereka terkait AI?A
Perusahaan kini menerapkan persyaratan yang lebih ketat saat mengevaluasi perangkat lunak berbasis AI.Q
Berapa persen perusahaan yang bersedia membayar lebih untuk kemampuan AI?A
Lebih dari dua pertiga perusahaan bersedia membayar premi untuk kemampuan AI jika vendor dapat menunjukkan nilai atau peningkatan produktivitas.Q
Apa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam implementasi AI?A
Perusahaan menghadapi tantangan untuk mengubah proyek dari tahap percobaan menjadi produksi.Q
Siapa yang memberikan peringatan tentang tekanan dari vendor untuk membeli alat AI?A
Ilona Hansen dari Gartner memberikan peringatan tentang tekanan dari vendor.Q
Apa yang disarankan untuk perusahaan sebelum mengadopsi alat AI?A
Perusahaan disarankan untuk membangun fondasi yang kuat dan melakukan evaluasi yang lebih ketat terhadap alat AI.