Courtesy of NatureMagazine
Mengukur Konsumsi Makanan Ultra-Proses Lewat Molekul di Darah dan Urine
Menemukan cara objektif untuk mengukur konsumsi makanan ultra-proses dengan menggunakan molekul metabolit dalam darah dan urine, sehingga bisa memperbaiki penelitian tentang kaitan konsumsi makanan ultra-proses dengan berbagai penyakit.
20 Mei 2025, 07.00 WIB
121 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengukuran metabolit dapat memberikan cara baru untuk menilai konsumsi makanan ultra-olahan.
- Makanan ultra-olahan berkontribusi terhadap peningkatan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe-2.
- Penelitian ini menunjukkan pentingnya metode objektif dalam mengevaluasi pola makan dibandingkan dengan metode pelaporan diri.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan ultra-proses yang biasanya diproduksi secara industri dan mengandung bahan tambahan seperti emulsifier dan pewarna, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Makanan ini termasuk berbagai produk seperti yogurt manis, roti pabrik, dan camilan kemasan.
Selama ini, penelitian tentang konsumsi makanan ultra-proses menggunakan metode yang bergantung pada ingatan manusia, sehingga hasilnya kurang akurat. Untuk itu, para ilmuwan menggunakan metabolit dalam darah dan urine sebagai tanda konsumsi makanan tersebut.
Dalam studi terbaru, para peneliti mengukur lebih dari seribu jenis metabolit dalam darah dan urine peserta yang berusia antara 50 hingga 74 tahun. Mereka kemudian mengkorelasikannya dengan seberapa banyak makanan ultra-proses yang dikonsumsi berdasarkan catatan makanan.
Hasilnya membuktikan bahwa metabolit tertentu yang ditemukan dalam tubuh peserta bisa menjadi indikator kuat berapa banyak makanan ultra-proses yang mereka konsumsi. Misalnya, ada metabolit yang berhubungan dengan risiko diabetes tipe-2 dan molekul yang berasal dari bahan kemasan makanan.
Penemuan ini penting karena memungkinkan para peneliti dan dokter memantau pola makan dengan cara yang lebih objektif dan bisa membantu mencegah berbagai penyakit serius yang berhubungan dengan konsumsi makanan ultra-proses.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-01600-3
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan makanan ultra-olahan?A
Makanan ultra-olahan adalah makanan yang diproduksi secara industri dan sering mengandung bahan tambahan yang tidak biasanya ditemukan dalam masakan rumahan.Q
Mengapa penelitian ini penting?A
Penelitian ini penting karena memberikan cara objektif untuk melacak konsumsi makanan ultra-olahan dan menghubungkannya dengan risiko penyakit.Q
Apa saja yang diukur dalam penelitian ini?A
Penelitian ini mengukur metabolit dalam urine dan darah untuk mengevaluasi konsumsi makanan ultra-olahan.Q
Apa hubungan antara makanan ultra-olahan dan diabetes tipe-2?A
Makanan ultra-olahan terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2, terlihat dari metabolit tertentu dalam darah dan urine individu yang mengonsumsinya.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini?A
Erikka Loftfield, seorang epidemiolog, dan timnya melakukan penelitian ini, serta Oliver Robinson yang memberikan pendapat tentang pentingnya penelitian tersebut.