Rahasia Beton Romawi Tahan Ribuan Tahun dengan Teknologi Self-Healing
Courtesy of CNBCIndonesia

Rahasia Beton Romawi Tahan Ribuan Tahun dengan Teknologi Self-Healing

Mengungkap rahasia keawetan dan kemampuan self-healing beton Romawi untuk meningkatkan teknologi beton modern yang lebih ramah lingkungan dan efektif.

23 Mei 2025, 20.20 WIB
79 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Beton Romawi memiliki kemampuan self-healing yang lebih baik dibandingkan beton modern.
  • Penggunaan quicklime dalam beton Romawi dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Teknologi konstruksi kuno dapat memberikan wawasan berharga untuk pembangunan modern yang lebih berkelanjutan.
Roma, Italia - Bangunan Romawi seperti Colosseum dan Pantheon tetap kokoh selama ribuan tahun berkat beton khusus yang mereka gunakan. Beton ini memiliki kemampuan memperbaiki retakan secara otomatis, yang dikenal sebagai self-healing.
Peneliti dari MIT mengumpulkan sampel beton dari situs arkeologi Privernum untuk mempelajari bahan dan mekanisme yang membuat beton Romawi begitu tahan lama. Mereka menemukan adanya gumpalan kapur yang membantu proses perbaikan sendiri tersebut.
Quicklime atau kapur tohor dalam beton Romawi menyebabkan reaksi kimia menghasilkan panas tinggi ketika terkena air. Gumpalan kapur yang tidak larut ini akan larut kembali saat retakan muncul dan air masuk, menutup celah secara alami.
Beton Romawi dapat menutup retakan sebesar 0,6 mm, jauh lebih baik dibanding beton modern yang hanya mampu memperbaiki retakan mikro hingga 0,3 mm. Selain ketahanan yang lama, beton ini juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi gas rumah kaca.
Studi ini memberikan peluang bagi insinyur modern untuk mengembangkan beton dengan teknologi self-healing yang hemat biaya dan ramah lingkungan, memanfaatkan metode dan bahan yang pernah digunakan bangsa Romawi ribuan tahun lalu.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250523105103-37-635603/tak-pakai-semen-ini-alasan-gedung-romawi-bisa-tetap-kokoh-2000-tahun

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi rahasia keawetan beton Romawi?
A
Rahasia keawetan beton Romawi terletak pada penggunaan quicklime yang memberikan kemampuan self-healing.
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh MIT?
A
Penelitian MIT menemukan bahwa gumpalan kapur dalam beton Romawi dapat memperbaiki retakan secara otomatis.
Q
Bagaimana cara kerja mekanisme self-healing pada beton Romawi?
A
Ketika retakan terjadi dan air masuk, gumpalan kapur larut dan mengisi celah, sehingga beton dapat 'sembuh' sendiri.
Q
Mengapa beton Romawi dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan beton modern?
A
Beton Romawi lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari produksi semen modern.
Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang beton Romawi di MIT?
A
Penelitian dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Admir Masic di MIT.

Artikel Serupa

Fenomena Gunung Lumpur di Grobogan: Bukan Gunung Api Baru Tapi Peluang dan RisikoCNBCIndonesia
Sains
18 hari lalu
66 dibaca

Fenomena Gunung Lumpur di Grobogan: Bukan Gunung Api Baru Tapi Peluang dan Risiko

Fenomena Gunung Lumpur Baru di Grobogan: Penyebab, Dampak, dan PeluangnyaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
46 dibaca

Fenomena Gunung Lumpur Baru di Grobogan: Penyebab, Dampak, dan Peluangnya

Nenek Temukan Batu Amber Langka yang Bernilai Miliaran Rupiah di RomaniaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
68 dibaca

Nenek Temukan Batu Amber Langka yang Bernilai Miliaran Rupiah di Romania

7 Temuan Inovatif Peneliti Indonesia yang Mendunia dan Digunakan GlobalCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
47 dibaca

7 Temuan Inovatif Peneliti Indonesia yang Mendunia dan Digunakan Global

Inovasi Material Bangunan yang Bisa Jadi Baterai Isi Ulang Ramah LingkunganInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
159 dibaca

Inovasi Material Bangunan yang Bisa Jadi Baterai Isi Ulang Ramah Lingkungan

Beton Pintar yang Memperbaiki Retakan Sendiri dengan Bantuan Mikroba SintetisInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
85 dibaca

Beton Pintar yang Memperbaiki Retakan Sendiri dengan Bantuan Mikroba Sintetis