Courtesy of NatureMagazine
Kontroversi Perintah Eksekutif Trump untuk Atur Ulang Integritas Sains di AS
Mengatur ulang kebijakan integritas ilmiah di pemerintahan federal AS guna menjamin sains yang transparan, ketat, dan berdampak, sambil mengurangi dugaan penyalahgunaan politis dalam kegiatan ilmiah.
28 Mei 2025, 07.00 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perintah eksekutif baru menimbulkan kekhawatiran akan intervensi politik dalam sains.
- Komunitas ilmiah menentang perubahan kebijakan yang dianggap mengancam integritas ilmiah.
- Kebijakan sebelumnya di bawah Biden bertujuan untuk melindungi ilmuwan dari tekanan politik.
Washington D.C., Amerika Serikat - Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan memperbaiki integritas riset ilmiah pemerintah dengan memastikan bahwa sains yang didukung pemerintah berstandar emas dan transparan. Namun, banyak ilmuwan khawatir perintah ini justru akan membuka peluang bagi campur tangan politik yang lebih besar dalam kegiatan ilmiah di Amerika Serikat. Ketegangan antara kebijakan Trump dan pendahulunya, Joe Biden, menjadi latar belakang utama perintah baru ini.
Perintah yang dinamakan 'Restoring Gold Standard Science' ini menuduh pemerintahan Biden salah menggunakan bukti ilmiah terutama dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan penanganan pandemi COVID-19. Juga terdapat kritik terhadap program keberagaman dan inklusi Biden yang disebut sebagai politisasi sains. Saat yang bersamaan, anggaran riset di berbagai lembaga negara dan universitas besar dipotong tajam oleh pemerintahan Trump.
Salah satu isu utama dari perintah ini adalah penempatan pejabat politik yang ditunjuk secara langsung dalam posisi pengawasan terhadap perilaku riset dan kebijakan integritas ilmiah, yang dikhawatirkan dapat digunakan sebagai alat untuk membungkam ilmuwan yang memiliki pendapat berbeda. Ini dianggap membahayakan independensi ilmiah yang telah dibangun selama beberapa dekade di pemerintahan AS.
Sebagian besar komunitas ilmiah menolak perintah ini dan menganggapnya sebagai 'Fool’s Gold' atau standar palsu yang justru merusak kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Hampir 4.900 ilmuwan menandatangani surat terbuka yang mengkritik perintah ini dan memperingatkan bahwa pengambilalihan oleh pejabat politik dapat merugikan aktivitas ilmiah yang sebenarnya penting bagi kemajuan negara.
Berbeda dengan pemerintahan Biden yang sebelumnya menerapkan kebijakan untuk melindungi ilmuwan dari intervensi politik, perintah terbaru ini justru membatalkan upaya tersebut dan mendorong kontrol politik yang lebih besar dalam manajemen ilmiah federal. Hal ini memicu kekhawatiran serius dari para pakar dan lembaga pengawas ilmiah tentang masa depan independensi dan kredibilitas sains di Amerika Serikat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Donald Trump?A
Tujuan dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Donald Trump adalah untuk mengubah kebijakan integritas ilmiah agar pemerintah federal mempromosikan sains yang 'transparan, ketat, dan berdampak'.Q
Mengapa para peneliti khawatir tentang perintah tersebut?A
Para peneliti khawatir bahwa perintah tersebut akan mengakibatkan intervensi politik dalam sains dan menyusutkan kebebasan akademis.Q
Apa yang dilakukan Joe Biden terkait kebijakan integritas ilmiah?A
Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang menyerukan penguatan kebijakan integritas ilmiah untuk melindungi ilmuwan dari intervensi politik.Q
Apa saja entitas yang terlibat dalam konteks artikel ini?A
Entitas yang terlibat dalam konteks artikel ini termasuk Donald Trump, Joe Biden, White House Office of Science and Technology Policy, Union of Concerned Scientists, dan Environmental Protection Agency.Q
Bagaimana reaksi komunitas ilmiah terhadap perintah eksekutif baru ini?A
Komunitas ilmiah bereaksi dengan menandatangani surat terbuka yang menggambarkan perintah tersebut sebagai 'standar emas yang bodoh' untuk sains.