Courtesy of SCMP
China Pimpin Penelitian Genom untuk Ungkap Keanekaragaman Asia Tenggara
Mengisi kekurangan data genomik dari populasi asli Asia Tenggara daratan dan membuat atlas genomik komprehensif yang mewakili keanekaragaman genetika di wilayah tersebut.
02 Jun 2025, 13.00 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini mengisi kekosongan dalam data genomik dari Asia Tenggara yang sebelumnya terabaikan.
- Kolaborasi internasional dapat meningkatkan pemahaman tentang keragaman genetik dan adaptasi populasi lokal.
- Penelitian ini menunjukkan bagaimana warisan genetik manusia purba masih ada dalam populasi modern di Asia Tenggara.
Kunming, Republik Rakyat Tiongkok - Selama lebih dari dua dekade, proyek genom terbesar di dunia yang dipimpin oleh negara-negara Barat tidak banyak melibatkan data dari Asia Tenggara daratan, meskipun wilayah ini memiliki populasi besar dan keragaman tinggi.
Sebelum penelitian terbaru, kurang dari 200 genom asli penduduk Asia Tenggara daratan tersedia di database global, dengan sebagian besar data berasal dari komunitas diaspora, terutama dari India dan Singapura.
Peneliti dari Cina lewat Institut Zoologi Kunming bekerja sama dengan 34 tim penelitian di Asia Tenggara untuk mengumpulkan serta menganalisis lebih dari 3.000 genom dari enam negara dan berbagai kelompok etnis.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penduduk Asia Tenggara memiliki adaptasi genetika yang unik untuk menghadapi lingkungan tropis serta keberadaan keturunan Denisovan yang berbeda dari wilayah lain.
Studi ini membuka peluang baru untuk memahami warisan genetika Asia Tenggara dengan lebih lengkap dan membantu mengisi kekosongan data yang selama ini membatasi pengembangan ilmu genetika di wilayah tersebut.