Courtesy of SCMP
Penemuan Mumi 12.000 Tahun di Asia Tenggara Ungkap Budaya Pra-Sejarah
Mengungkap bukti bahwa praktik mumiasi telah dilakukan secara besar-besaran oleh pemburu-pengumpul di Asia Tenggara 12.000 tahun yang lalu, lebih awal dibandingkan dengan mumi dari Chili dan Mesir kuno, yang memberikan pemahaman baru tentang budaya dan sejarah manusia di wilayah ini.
17 Sep 2025, 16.00 WIB
260 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Praktik mumifikasi di Asia Tenggara sudah ada sejak 12.000 tahun yang lalu, lebih awal dari contoh-contoh lain yang lebih dikenal.
- Pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian arkeologi untuk mengungkap sejarah umat manusia.
- Sampel dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pemburu-pengumpul memiliki praktik mortuary yang kompleks.
Asia Tenggara - Para arkeolog internasional menemukan bukti bahwa manusia pemburu-pengumpul di Asia Tenggara sudah melakukan mumiasi 12.000 tahun lalu. Praktik ini jauh lebih tua dibandingkan dengan mumi-mumi terkenal dari Chili dan Mesir. Temuan ini menegaskan bahwa pengawetan jenazah merupakan tradisi lama sebelum masa peradaban maju.
Baca juga: Penemuan Terbaru Membuktikan Mumiasi Pertama Dilakukan di Asia Tenggara Ribuan Tahun Lalu
Penelitian diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini mengkaji 54 kuburan dari 11 situs arkeologi di wilayah Asia Tenggara, terutama dari Tiongkok selatan, Vietnam, dan Indonesia. Tubuh-tubuh tersebut diawetkan melalui proses pengeringan dengan asap dan posisi tubuh yang spesifik.
Mumi-mumi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat pemburu-pengumpul memiliki ritual pemakaman yang kompleks, menunjukkan adanya kesadaran spiritual dan sosial tinggi. Praktik ini terjadi jauh sebelum penyebaran budaya Neolitik yang membawa pertanian.
Kerjasama akademis dari berbagai institusi seperti Australian National University, Peking University, University of Tokyo, dan Guangxi Institute of Cultural Relics Protection and Archaeology memperkuat data dan hasil analisis yang dibuat. Temuan ini membuka wawasan baru tentang kompleksitas budaya manusia prasejarah di Asia Tenggara.
Penemuan ini menjadi sangat penting bagi dunia ilmu arkeologi dan antropologi karena mengubah persepsi tentang penyebaran dan perkembangan budaya manusia di masa lalu. Ini juga akan membuka arah penelitian baru mengenai kepercayaan dan praktik sosial masyarakat pemburu-pengumpul.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3325828/ancients-southern-china-mummified-their-dead-long-egyptians-study?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3325828/ancients-southern-china-mummified-their-dead-long-egyptians-study?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Dr. Maria Tan, antropolog
"Penemuan ini menunjukkan betapa luas dan bervariasinya praktik budaya manusia di masa lalu, memperlihatkan bahwa pemahaman kita tentang sejarah manusia masih jauh dari lengkap."
Prof. Hiroshi Nakamura, arkeolog
"Studi ini membuka peluang besar bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan sosial dan kepercayaan masyarakat pemburu-pengumpul di Asia Tenggara melalui analisis praktik pemakamannya."
Analisis Kami
"Penelitian ini sangat berarti karena menggeser paradigma tentang asal usul mumiasi manusia yang selama ini berfokus pada Mesir dan Amerika Selatan. Ini memperlihatkan bahwa masyarakat pra-Neolitik di Asia Tenggara sudah memiliki budaya dan teknologi yang canggih terkait pemakaman jauh sebelum pertanian menyebar."
Prediksi Kami
Penemuan ini akan membuka lebih banyak penelitian tentang budaya pemakaman prasejarah di Asia Tenggara dan mungkin menemukan teknik pengawetan jenazah lainnya yang belum diketahui, memperkaya sejarah dan antropologi manusia awal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti internasional tentang praktik pemakaman di Asia Tenggara?A
Tim peneliti internasional menemukan bahwa praktik mumifikasi manusia telah ada di Asia Tenggara sejak 12.000 tahun yang lalu.Q
Berapa lama praktik mumifikasi telah ada di Asia Tenggara menurut penelitian ini?A
Praktik mumifikasi telah ada di Asia Tenggara selama 12.000 tahun.Q
Dari mana sebagian besar sampel yang diteliti berasal?A
Sebagian besar sampel yang diteliti berasal dari Cina selatan, Vietnam, dan Indonesia.Q
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini?A
Penelitian ini melibatkan Australian National University, Peking University, University of Tokyo, dan Guangxi Institute of Cultural Relics Protection and Archaeology.Q
Apa perbedaan antara mumi yang ditemukan di Asia Tenggara dan mumi Chinchorro di Chili?A
Mumi yang ditemukan di Asia Tenggara jauh lebih tua dibandingkan dengan mumi Chinchorro yang berusia sekitar 7.000 tahun.