Courtesy of InterestingEngineering
Penemuan Terbaru Membuktikan Mumiasi Pertama Dilakukan di Asia Tenggara Ribuan Tahun Lalu
Mengungkap praktik mumiasi pertama yang diketahui melalui teknik asap suhu rendah, membuktikan bahwa masyarakat pemburu-pengumpul kuno memiliki tradisi pemakaman yang kompleks dan teknis.
16 Sep 2025, 22.28 WIB
243 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Temuan ini menunjukkan bahwa praktik mummifikasi manusia dilakukan jauh lebih awal dari yang diperkirakan.
- Mummifikasi melalui pengasapan menunjukkan inovasi teknis dalam perawatan jasad di kalangan pemburu-pengumpul.
- Penelitian ini membuka peluang untuk mengeksplorasi tradisi mortuary di wilayah Asia Tenggara lebih lanjut.
Tiongkok Selatan dan Asia Tenggara - Para peneliti baru saja menemukan bukti paling awal yang diketahui tentang mumiasi buatan manusia, yang dilakukan ribuan tahun yang lalu oleh kelompok pemburu-pengumpul di Tiongkok Selatan dan Asia Tenggara. Mereka mengungkapkan bahwa teknik pengawetan jasad dengan cara pengasapan suhu rendah sudah dilakukan antara 12.000 hingga 4.000 tahun lalu, dan mungkin ada yang berumur sampai 14.000 tahun.
Dalam penelitian tersebut, sisa-sisa jasad ditemukan dengan posisi duduk dan terkadang terdapat bekas bercak bakar pada tulang, yang tidak sesuai dengan proses pembusukan biasa. Hal ini mengindikasikan jasad telah dikeringkan terlebih dahulu menggunakan asap dengan proses yang memakan waktu berbulan-bulan agar awet sebelum dimakamkan.
Para peneliti menggunakan teknik seperti difraksi sinar-X dan spektroskopi inframerah untuk mempelajari perubahan molekuler pada tulang yang membuktikan adanya pemanasan dalam jangka panjang dengan suhu rendah. Teknik ini berbeda jauh dari pembakaran yang cepat atau pengawetan alami akibat lingkungan kering.
Temuan ini memperbarui sejarah mumiasi buatan di dunia yang sebelumnya diketahui hanya dilakukan di wilayah tertentu seperti di Mesir kuno sekitar 4.500 tahun lalu dan di Chili sekitar 7.000 tahun yang lalu. Kini diketahui bahwa Asia Tenggara memiliki tradisi mumiasi yang jauh lebih tua dan mungkin sangat beragam.
Walaupun penelitian ini sangat menarik, beberapa ahli mengingatkan perlunya penanggalan tambahan dan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa praktik pengasapan sangat luas dan konsisten di berbagai daerah. Penelitian ini membuka peluang baru untuk memahami hubungan sosial dan spiritual manusia prasejarah yang lebih dalam.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/earliest-known-mummies-were-smoke-dried
[1] https://interestingengineering.com/culture/earliest-known-mummies-were-smoke-dried
Analisis Kami
"Temuan ini sangat signifikan karena menambah dimensi baru terhadap pemahaman kita tentang cara masyarakat pemburu-pengumpul berinteraksi dengan kematian dan ritual spiritual mereka. Namun, klaim tersebut perlu diuji lebih jauh melalui metode penanggalan yang lebih kuat dan sampel yang lebih luas untuk menghindari kesimpulan prematur."
Analisis Ahli
Rita Peyroteo Stjerna
"Mengkritisi metode penanggalan yang digunakan dianggap kurang kuat dan mempertanyakan konsistensi praktik pengasapan di semua situs yang diperiksa."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut akan dilakukan dengan penanggalan dan analisis tambahan untuk memastikan luas dan keberlanjutan tradisi mumiasi asap di Asia Tenggara, yang mungkin mengubah pandangan tentang praktik budaya prasejarah global.