Penemuan Ilusi Tangan Karet pada Tikus Membuka Wawasan Baru Mengenai Rasa Tubuh
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Ilusi Tangan Karet pada Tikus Membuka Wawasan Baru Mengenai Rasa Tubuh

Menemukan apakah tikus memiliki rasa keterwujudan tubuh melalui analogi ilusi tangan karet dan membuka peluang penelitian terhadap aktivitas otak dan pengembangan prostetik yang dapat dirasakan sebagai bagian tubuh.

06 Jun 2025, 01.00 WIB
65 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tikus dapat mengalami ilusi kepemilikan tubuh mirip dengan manusia.
  • Model tikus membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang aktivitas otak yang mendasari embodi.
  • Penelitian ini berpotensi untuk memperbaiki integrasi prostetik pada individu yang kehilangan anggota tubuh.
Prancis - Kita semua memiliki rasa bahwa tubuh kita adalah bagian tak terpisahkan dari diri kita. Rasa ini disebut rasa keterwujudan dan sangat penting untuk bagaimana kita berinteraksi dengan dunia. Namun, cedera otak bisa merusak rasa ini, membuat seseorang bahkan menolak bagian tubuhnya sendiri. Begitu pula, para penderita amputasi sering kali merasa kesulitan menganggap prostetik mereka sebagai bagian dari tubuh.
Ilusi tangan karet adalah eksperimen klasik yang membantu para ilmuwan memahami bagaimana otak kita membentuk citra tubuh. Dalam eksperimen ini, tangan asli peserta disembunyikan, sementara tangan karet yang terlihat disapukan secara bersamaan. Peserta biasanya merasa tangan karet itu milik mereka. Tetapi sampai sekarang, tidak ada model hewan yang bisa membantu para peneliti melihat aktivitas otak selama ilusi ini terjadi.
Tim peneliti dari CNRS di Prancis, dipimpin oleh Luc Estebanez, berhasil membuat model ilusi tangan karet pada tikus. Mereka menggunakan replika 3D dari kaki depan tikus dan menyapunya bersama dengan kaki asli tikus secara sinkron atau asinkron. Ketika ada ancaman terhadap kaki tiruan yang terlihat tikus, tikus yang mendapatkan sapuan sinkron fokus lama pada ancaman tersebut, menandakan mereka menganggap kaki tiruan tersebut milik mereka.
Respons tikus lebih kuat jika replika kaki tiruan tersebut menyerupai kaki asli dibandingkan bentuk sederhana seperti kubus putih. Penelitian ini tidak hanya membuktikan bahwa tikus memiliki semacam rasa keterwujudan tubuh yang mirip manusia, tetapi juga membuka cara baru untuk mempelajari bagaimana otak mengelola rasa tubuh ini.
Penelitian ini sangat penting untuk masa depan, terutama dalam membantu pasien yang mengalami gangguan pengenalan tubuh atau kesulitan mengintegrasikan prostetik. Model tikus ini menjadi alat penelitian yang kuat untuk memahami fungsi otak dan mengembangkan teknologi prostetik agar lebih menyatu dengan persepsi tubuh.

Artikel Serupa

Tangan robotik menggenggam mainan, botol seperti manusia dengan akurasi 99,69%, menghindari kesalahan penanganan.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
62 dibaca

Tangan robotik menggenggam mainan, botol seperti manusia dengan akurasi 99,69%, menghindari kesalahan penanganan.

Pria yang lumpuh mengendalikan lengan robot selama rekor 7 bulan dengan chip otak baru.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
120 dibaca

Pria yang lumpuh mengendalikan lengan robot selama rekor 7 bulan dengan chip otak baru.

Robot mengamati dirinya sendiri seperti manusia di cermin untuk menguasai gerakan dan perbaikan diri.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
81 dibaca

Robot mengamati dirinya sendiri seperti manusia di cermin untuk menguasai gerakan dan perbaikan diri.

Otot 'sushi roll' yang dibudidayakan di laboratorium mendekatkan tangan prostetik biohybrid ke arah kenyataan.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
75 dibaca

Otot 'sushi roll' yang dibudidayakan di laboratorium mendekatkan tangan prostetik biohybrid ke arah kenyataan.

Ekor mirip kucing dapat membuat robot luar angkasa berputar, berputar, dan berbalik seperti pahlawan super.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
150 dibaca

Ekor mirip kucing dapat membuat robot luar angkasa berputar, berputar, dan berbalik seperti pahlawan super.

Pria yang lumpuh menerbangkan drone hanya dengan pikiran dalam sebuah perkembangan medis yang revolusioner.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
129 dibaca

Pria yang lumpuh menerbangkan drone hanya dengan pikiran dalam sebuah perkembangan medis yang revolusioner.