Uber Pelajari Stablecoin Sebagai Metode Pembayaran Global Masa Depan
Courtesy of YahooFinance

Uber Pelajari Stablecoin Sebagai Metode Pembayaran Global Masa Depan

Menyampaikan bahwa Uber sedang dalam tahap evaluasi penggunaan stablecoin dan cryptocurrency sebagai metode pembayaran, terutama untuk kemudahan transaksi global.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
06 Jun 2025, 10.01 WIB
76 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Uber sedang mengeksplorasi penggunaan stablecoins sebagai metode pembayaran.
  • CEO Dara Khosrowshahi memiliki pandangan positif terhadap cryptocurrency, terutama stablecoins.
  • Uber telah terlibat dalam proyek stablecoin sebelumnya melalui partisipasinya di Diem Association.
San Francisco, Amerika Serikat - CEO Uber, Dara Khosrowshahi, mengatakan perusahaan sedang mempelajari penggunaan stablecoin sebagai cara baru untuk melakukan pembayaran. Stablecoin dianggap memiliki keuntungan praktis seperti kemudahan transaksi internasional, bukan hanya sebagai alat penyimpan nilai.
Uber sebenarnya sudah sejak 2019 bergabung dengan Diem Association, kelompok yang awalnya didukung oleh Meta untuk meluncurkan stablecoin, meskipun proyek itu kini sudah dibatalkan. Hal ini menunjukkan ketertarikan lama Uber terhadap teknologi ini.
Sejak 2021, Uber mengindikasikan bahwa mereka ingin menerima pembayaran menggunakan Bitcoin dan cryptocurrency lain, walaupun masih berhati-hati dan belum berencana menyimpan aset kripto di pembukuan mereka.
Pada awal 2022, Khosrowshahi mengatakan bahwa Uber akan menerima cryptocurrency di masa depan ketika biayanya turun dan sistemnya menjadi lebih ramah lingkungan. Hal ini penting mengingat dampak lingkungan sering jadi kritik terhadap aset kripto.
Keputusan Uber mempelajari stablecoin dan cryptocurrency menunjukkan tren perusahaan global yang semakin serius mempertimbangkan teknologi keuangan digital untuk transaksi internasional yang lebih cepat dan efisien.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan CEO Uber tentang penggunaan cryptocurrency?
A
CEO Uber, Dara Khosrowshahi, menyatakan bahwa perusahaan sedang menjajaki penggunaan cryptocurrency sebagai metode pembayaran.
Q
Apa yang dimaksud dengan stablecoins menurut Dara Khosrowshahi?
A
Khosrowshahi menyebut stablecoins sebagai bentuk cryptocurrency yang memiliki manfaat praktis untuk perusahaan global.
Q
Kapan Uber bergabung dengan Diem Association?
A
Uber bergabung dengan Diem Association pada tahun 2019 untuk mendukung inisiatif stablecoin Meta.
Q
Apa pandangan Khosrowshahi tentang Bitcoin?
A
Khosrowshahi menganggap Bitcoin sebagai komoditas yang terbukti, meskipun ada perbedaan pendapat tentang masa depannya.
Q
Mengapa Uber belum menerima cryptocurrency sebagai metode pembayaran?
A
Uber belum menerima cryptocurrency karena masih dalam tahap evaluasi dan menunggu saat yang tepat.

Artikel Serupa

Uber Pelajari Penggunaan Stablecoin untuk Transfer Uang GlobalYahooFinance
Finansial
10 hari lalu
89 dibaca

Uber Pelajari Penggunaan Stablecoin untuk Transfer Uang Global

Prospek Cerah Uber: Dari Rugi Besar ke Keuntungan Masif dan Pertumbuhan HebatYahooFinance
Finansial
16 hari lalu
24 dibaca

Prospek Cerah Uber: Dari Rugi Besar ke Keuntungan Masif dan Pertumbuhan Hebat

Fitur Baru Uber Bantu Pengguna Hemat Biaya Perjalanan dan Belanja HarianYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
31 dibaca

Fitur Baru Uber Bantu Pengguna Hemat Biaya Perjalanan dan Belanja Harian

Uber Luncurkan Fitur Baru untuk Membantu Pengguna Hemat dalam Transportasi dan MakananYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
59 dibaca

Uber Luncurkan Fitur Baru untuk Membantu Pengguna Hemat dalam Transportasi dan Makanan

Apakah Uber Technologies, Inc. (UBER) adalah saham terbaik untuk dibeli dalam 3 bulan ke depan?YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
96 dibaca

Apakah Uber Technologies, Inc. (UBER) adalah saham terbaik untuk dibeli dalam 3 bulan ke depan?

Saham Uber melonjak 7% setelah Bill Ackman mengungkapkan kepemilikan sebesar Rp 37.82 triliun ($2,3 miliar) .YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
91 dibaca

Saham Uber melonjak 7% setelah Bill Ackman mengungkapkan kepemilikan sebesar Rp 37.82 triliun ($2,3 miliar) .