Moratorium AI Sepuluh Tahun Bisa Hapus Perlindungan Konsumen di Amerika

Senat Republik telah memasukkan moratorium sepuluh tahun pada aturan negara bagian terkait AI dalam paket anggaran besar yang berkaitan dengan mantan Presiden Donald Trump. Tujuannya adalah untuk mencegah regulasi yang rumit dan beragam antar negara bagian yang bisa menghambat perusahaan AI beroperasi. Namun, banyak anggota kongres dan kelompok masyarakat sipil khawatir bahwa moratorium ini berbahaya karena meluasnya bahasa aturan yang bisa menghapus kebijakan penting di tingkat negara bagian untuk melindungi konsumen, pekerja, dan anak-anak. Beberapa undang-undang negara bagian yang sudah ada, misalnya terkait pengujian wajah, pembatasan deepfake, dan perlindungan data pribadi, bisa menjadi tidak berlaku jika moratorium itu diterapkan. Bahkan penggunaan AI oleh pemerintah negara bagian juga bisa dibatasi. Pendukung moratorium mengklaim ini untuk membantu persaingan AS dengan China dalam pengembangan AI dan menghindari regulasi yang tidak sinkron. Namun kritikus menilai ini akan menciptakan kondisi 'Wild West' bagi perusahaan teknologi besar tanpa ada kontrol berarti. Ribuan legislator negara bagian dan beberapa anggota kongres dari California telah meminta Senat untuk menghapus moratorium ini, karena mereka percaya negara bagian lebih cepat dan fleksibel dalam merumuskan kebijakan yang melindungi publik dari risiko AI.