Courtesy of NatureMagazine
AlphaGenome: AI Baru Bantu Memahami Genom Gelap dan Penyakit Kanker
Mengembangkan model AI yang mampu memprediksi fungsi dari urutan DNA non-kode secara akurat untuk membantu penelitian biologi dan pengobatan, termasuk memahami peran mutasi dalam penyakit seperti kanker.
25 Jun 2025, 07.00 WIB
50 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AlphaGenome adalah model AI yang inovatif dalam mempelajari sekuens non-koding genom.
- Model ini dapat membuat ribuan prediksi tentang berbagai properti biologis dari sekuens DNA.
- Prediksi yang akurat terhadap mutasi dapat membantu dalam memahami penyakit seperti leukemia.
London, Inggris - Setelah bertahun-tahun sejak penemuan genom manusia, masih ada bagian besar yang sulit dipahami karena bukan bagian pengkode protein tapi memengaruhi aktivitas gen. Ini seperti misteri dalam genetika yang memengaruhi kesehatan dan berbagai penyakit.
Sebuah perusahaan teknologi bernama Google DeepMind di London telah membuat terobosan dengan mengembangkan sebuah model AI canggih bernama AlphaGenome. Model ini dapat mempelajari dan memprediksi fungsi urutan DNA non-kode dengan cara yang belum pernah dicapai sebelumnya.
AlphaGenome unik karena bisa menganalisis hingga satu juta huruf DNA sekaligus dan memprediksi ribuan sifat biologis, bahkan mampu mendeteksi efek mutasi DNA pada level sangat detail. Ini memudahkan peneliti memahami bagaimana gen dan regulasi gen bekerja.
Para ahli menyambut model ini sebagai lompatan besar di bidang biologis dan ilmu komputer. Misalnya, AlphaGenome berhasil memprediksi bagaimana mutasi non-kode dapat mengaktifkan gen penyebab leukemia, hal yang sulit dipahami dengan teknologi sebelumnya.
Walaupun masih ada batasan, model ini menunjukan bahwa AI dapat menjadi alat penting dalam genetika, membantu peneliti mengungkap fungsi gen dan potensi pengobatan berbagai penyakit termasuk kanker.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-01998-w
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu AlphaGenome?A
AlphaGenome adalah model AI yang dikembangkan oleh Google DeepMind untuk memprediksi berbagai properti dari sekuens DNA.Q
Mengapa sekuens non-koding menjadi fokus penelitian?A
Sekuen non-koding menjadi fokus penelitian karena dapat mempengaruhi aktivitas gen dan berkontribusi pada berbagai penyakit.Q
Siapa yang mengembangkan AlphaGenome?A
AlphaGenome dikembangkan oleh Google DeepMind, sebuah organisasi riset AI di London.Q
Apa yang dilakukan AlphaGenome dalam penelitian genom?A
AlphaGenome dapat memprediksi ekspresi gen dan bagaimana mutasi dapat mempengaruhi tingkat ekspresi tersebut.Q
Apa hasil yang diperoleh dari penggunaan AlphaGenome pada mutasi leukemia?A
Penggunaan AlphaGenome pada mutasi leukemia menunjukkan bahwa model ini dapat memprediksi aktivasi gen yang berkontribusi pada kanker.