Courtesy of InterestingEngineering
Google Launches AlphaGenome: AI Revolutionizes DNA Mutation Analysis
Menghadirkan model AI canggih yang mampu memprediksi dampak mutasi tunggal dalam DNA dengan jangkauan fitur molekuler yang luas dan analisis kontekstual genom yang mendalam, guna mendukung penelitian genomik dan biologis.
26 Jun 2025, 02.29 WIB
91 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AlphaGenome adalah terobosan dalam analisis genomik yang menawarkan wawasan baru tentang dampak mutasi DNA.
- Model ini dapat memprediksi berbagai fitur molekuler secara bersamaan, meningkatkan efisiensi dalam penelitian genetik.
- Meskipun tidak dirancang untuk penggunaan klinis, AlphaGenome memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut di bidang genomik.
Mountain View, Amerika Serikat - Google baru saja meluncurkan sebuah model AI baru bernama AlphaGenome yang mampu memprediksi dampak mutasi DNA dengan akurasi dan cakupan sangat luas. Model ini dirancang untuk menganalisis hingga satu juta pasangan basa DNA dalam satu proses sekaligus dan memberi wawasan mendalam mengenai aktivitas gen dan fitur molekuler lainnya.
Berbeda dengan model sebelumnya, AlphaGenome menggabungkan teknologi convolutional layers dan transformer untuk mengenali pola pendek dan menghubungkan informasi dalam rentang genom yang sangat panjang. Pendekatan ini memungkinkan pemodelan fitur molekuler seperti ekspresi gen, pola splicing RNA, situs pengikatan protein, dan aksesibilitas kromatin secara bersamaan.
Pelatihan model ini dilakukan dengan efisiensi tinggi menggunakan Tensor Processing Units (TPU) yang terhubung, sehingga hanya memerlukan waktu empat jam dan sumber daya separuh dibanding pendahulunya, Enformer. Model ini juga sudah diuji dan unggul dalam sebagian besar tes benchmark dibandingkan model spesialis lain.
Salah satu keunggulan utama adalah fitur penilaian varian yang membandingkan DNA normal dan mutasi secara cepat dan menyeluruh. AlphaGenome juga dapat memperkirakan gangguan splicing RNA yang berhubungan dengan penyakit serius seperti cystic fibrosis dan spinal muscular atrophy, memberikan nilai tambah besar untuk riset medis dan biologi sintetik.
Meski begitu, AlphaGenome belum sempurna dan tidak didesain untuk penggunaan klinis pribadi. Model ini masih menghadapi tantangan dalam memprediksi interaksi regulasi pada jarak sangat jauh dan sepenuhnya mengakomodasi pola spesifik sel atau jaringan. Namun, Google membuka akses untuk riset non-komersial dan berharap model ini mendorong penemuan baru dalam genomik dan kesehatan.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/google-alphagenome-dna-variant-prediction-ai
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu AlphaGenome?A
AlphaGenome adalah model AI yang dikembangkan oleh Google untuk memprediksi dampak mutasi tunggal dalam DNA.Q
Apa yang dilakukan model AI AlphaGenome?A
AlphaGenome dapat memproses hingga 1 juta pasangan basa dan memprediksi ribuan sifat molekuler, termasuk ekspresi gen dan pola splicing.Q
Bagaimana AlphaGenome berbeda dari model sebelumnya seperti Enformer?A
AlphaGenome mampu memprediksi berbagai fitur molekuler secara bersamaan, sementara Enformer lebih terbatas dalam hal itu.Q
Apa saja fitur baru yang dihadirkan oleh AlphaGenome?A
Fitur baru AlphaGenome termasuk sistem penilaian varian dan pemodelan junction splice untuk memprediksi gangguan splicing RNA.Q
Untuk apa AlphaGenome dapat digunakan dalam penelitian?A
AlphaGenome dapat digunakan untuk penelitian tentang biologi penyakit, desain DNA sintetis, dan studi varian langka.