Sensor DNA Murah dan Tahan Panas Bantu Deteksi Kanker dan HIV di Rumah
Courtesy of InterestingEngineering

Sensor DNA Murah dan Tahan Panas Bantu Deteksi Kanker dan HIV di Rumah

Mengembangkan sensor diagnostik DNA sekali pakai yang murah, tahan lama tanpa perlu pendinginan, dan bisa digunakan di rumah untuk mendeteksi penyakit seperti kanker dan HIV dengan sangat akurat.

02 Jul 2025, 06.29 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sensor berbasis DNA yang dikembangkan dapat mendeteksi penyakit dengan biaya rendah dan tanpa perlu pendinginan.
  • Inovasi ini memungkinkan diagnosis penyakit di rumah, meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.
  • Penelitian ini berpotensi untuk mengubah cara diagnosis penyakit infeksi dan kanker.
Cambridge, Amerika Serikat - Para peneliti MIT telah mengembangkan sensor diagnostik DNA sekali pakai yang mampu mendeteksi kanker dan HIV dengan akurat. Alat ini dapat digunakan di rumah dan harganya sangat murah, hanya sekitar 50 sen per unit, lebih murah dari tiket bus.
Sensor ini bekerja menggunakan enzim Cas12 dari teknologi CRISPR yang bila bertemu DNA target akan memotong DNA di sekeliling sensor, mengubah sinyal listrik yang dapat dibaca untuk mengetahui apakah penyakit ada atau tidak.
Untuk mengatasi masalah kestabilan DNA pada sensor yang sebelumnya cepat rusak, peneliti melapisi DNA dengan lapisan pelindung dari polivinil alkohol (PVA). Lapisan ini menjaga sensor tetap stabil hingga dua bulan, bahkan di suhu tinggi hingga 150°F.
Sensor bisa digunakan dengan berbagai sampel seperti urine, air liur, dan usapan nasal, dan bisa diadaptasi untuk mendeteksi beragam penyakit lain termasuk HPV dan virus baru yang mungkin muncul di masa depan.
Langkah selanjutnya, sensor ini akan diuji lebih luas di lapangan dan memungkinkan pengiriman ke tempat dengan kondisi sulit tanpa perlu pendinginan, membuka akses diagnosa lebih luas terutama di daerah terpencil.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/mit-crispr-sensor-cancer-hiv-home-diagnosis

Analisis Kami

"Inovasi ini dapat merevolusi cara kita melakukan diagnosis penyakit, menghilangkan hambatan biaya dan kebutuhan laboratorium besar. Namun, tantangan terbesar berikutnya adalah memastikan akurasi dalam penggunaan massal serta distribusi alat ini secara global yang memadai."

Analisis Ahli

Ariel Furst
"Sensor yang dijaga dengan polyvinyl alcohol membuka kemungkinan distribusi luas tanpa pendinginan, sangat penting untuk menjangkau wilayah terpencil."
Peneliti CRISPR independen
"Pendekatan penggabungan Cas12 dengan teknologi elektro-kimia memberikan metode diagnosa yang cepat dan dapat diandalkan di luar laboratorium."

Prediksi Kami

Sensor ini akan memperluas akses diagnosis penyakit kritis di seluruh dunia, terutama di daerah terpencil dan negara berkembang, sehingga mempercepat deteksi dan pengobatan lebih dini dengan biaya rendah.

Artikel Serupa

Patch Nanonadels Revolusioner Menghilangkan Nyeri Biopsi dan Mempercepat DiagnosaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
170 dibaca

Patch Nanonadels Revolusioner Menghilangkan Nyeri Biopsi dan Mempercepat Diagnosa

MenstruAI: Teknologi Inovatif Pantau Kesehatan dari Darah Menstruasi Lewat SmartphoneInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
249 dibaca

MenstruAI: Teknologi Inovatif Pantau Kesehatan dari Darah Menstruasi Lewat Smartphone

Sensor Kuantum Berlapis Silika dari Nanodiamond: Deteksi Penyakit di Tingkat Sel Lebih AwalInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
212 dibaca

Sensor Kuantum Berlapis Silika dari Nanodiamond: Deteksi Penyakit di Tingkat Sel Lebih Awal

Biosensor Mandiri Deteksi dan Bunuh E. coli untuk Air Minum AmanInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
72 dibaca

Biosensor Mandiri Deteksi dan Bunuh E. coli untuk Air Minum Aman

Tes Darah Nanosensor untuk Deteksi Dini Kanker Pankreas yang Membawa HarapanNatureMagazine
Sains
7 bulan lalu
40 dibaca

Tes Darah Nanosensor untuk Deteksi Dini Kanker Pankreas yang Membawa Harapan

Sensor Keringat Wearable dari Caltech: Masa Depan Kesehatan Personal Real-TimeInterestingEngineering
Sains
7 bulan lalu
110 dibaca

Sensor Keringat Wearable dari Caltech: Masa Depan Kesehatan Personal Real-Time