Courtesy of InterestingEngineering
Sensor DNA Murah dan Tahan Panas Bantu Deteksi Kanker dan HIV di Rumah
Mengembangkan sensor diagnostik DNA sekali pakai yang murah, tahan lama tanpa perlu pendinginan, dan bisa digunakan di rumah untuk mendeteksi penyakit seperti kanker dan HIV dengan sangat akurat.
02 Jul 2025, 06.29 WIB
67 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sensor berbasis DNA yang dikembangkan dapat mendeteksi penyakit dengan biaya rendah dan tanpa perlu pendinginan.
- Inovasi ini memungkinkan diagnosis penyakit di rumah, meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.
- Penelitian ini berpotensi untuk mengubah cara diagnosis penyakit infeksi dan kanker.
Cambridge, Amerika Serikat - Para peneliti MIT telah mengembangkan sensor diagnostik DNA sekali pakai yang mampu mendeteksi kanker dan HIV dengan akurat. Alat ini dapat digunakan di rumah dan harganya sangat murah, hanya sekitar 50 sen per unit, lebih murah dari tiket bus.
Sensor ini bekerja menggunakan enzim Cas12 dari teknologi CRISPR yang bila bertemu DNA target akan memotong DNA di sekeliling sensor, mengubah sinyal listrik yang dapat dibaca untuk mengetahui apakah penyakit ada atau tidak.
Untuk mengatasi masalah kestabilan DNA pada sensor yang sebelumnya cepat rusak, peneliti melapisi DNA dengan lapisan pelindung dari polivinil alkohol (PVA). Lapisan ini menjaga sensor tetap stabil hingga dua bulan, bahkan di suhu tinggi hingga 150°F.
Sensor bisa digunakan dengan berbagai sampel seperti urine, air liur, dan usapan nasal, dan bisa diadaptasi untuk mendeteksi beragam penyakit lain termasuk HPV dan virus baru yang mungkin muncul di masa depan.
Langkah selanjutnya, sensor ini akan diuji lebih luas di lapangan dan memungkinkan pengiriman ke tempat dengan kondisi sulit tanpa perlu pendinginan, membuka akses diagnosa lebih luas terutama di daerah terpencil.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/mit-crispr-sensor-cancer-hiv-home-diagnosis