Courtesy of InterestingEngineering
AI Mengungkap Kembali Himne Kuno yang Memuji Kejayaan Kota Babylon
Menggunakan teknologi AI untuk mendigitasi, mengidentifikasi, dan menerjemahkan himne kuno yang memuji kota Babylon serta melestarikan literatur Babilonia sebagai bagian dari upaya pemulihan budaya kuno Mesopotamia.
03 Jul 2025, 19.30 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI dapat digunakan untuk mengungkap kembali teks-teks kuno yang hilang.
- Hymne yang ditemukan memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya Babilonia.
- Kolaborasi internasional penting dalam penelitian arkeologi dan pelestarian warisan budaya.
Babylon, Irak - Profesor Enrique Jiménez dari Ludwig Maximilian University bekerja sama dengan Universitas Baghdad menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menemukan dan menerjemahkan sebuah himne berusia 1.000 tahun yang memuji kota Babylon. Lewat bantuan AI, mereka menemukan 30 manuskrip terkait yang tersebar di berbagai tempat, sebuah pencapaian yang sebelumnya sulit dicapai secara tradisional.
Himne tersebut ditulis dalam bentuk puisi sebanyak 250 baris dengan aksara kuneiform pada tablet tanah liat. Isinya menjelaskan keindahan kota Babylon, khususnya bagaimana sungai Euphrates memberikan kehidupan dengan airnya yang mengairi ladang dan padang rumput, serta menggambarkan kemakmuran yang dinikmati penduduknya.
Selain kisah tentang kota dan alam, himne ini juga menyebutkan peran penting para perempuan sebagai pendeta dan sikap hormat masyarakatnya terhadap orang asing. Hal ini memberikan wawasan yang lebih kaya tentang kehidupan sosial dan adat istiadat di Babylon pada masa itu.
Salah satu tujuan besar dari penelitian ini adalah melestarikan literatur Babilonia yang ditemukan di pustaka-pustaka kuno seperti Pustaka Sippar yang terkenal. Tablet-tablet ini memiliki sejarah panjang dan kerap kali hanya tersisa potongan-potongan, sehingga digitalisasi dan penerjemahan secara lengkap menjadi sangat penting untuk menjaga warisan budaya tersebut.
Penemuan ini tidak hanya memperkuat pemahaman tentang salah satu peradaban tertua di dunia, yaitu Mesopotamia, tapi juga menunjukkan bagaimana teknologi modern, khususnya AI, dapat digunakan untuk mengungkap sejarah dan budaya yang selama ini hilang atau terlupakan.
Sumber: https://interestingengineering.com/culture/ai-helps-decode-a-1000-year-old-lost-hymn
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menggunakan AI untuk mengungkap hymne kuno dari Babilonia?A
Enrique Jiménez, seorang profesor di Ludwig Maximilian University.Q
Apa isi dari hymne yang ditemukan tersebut?A
Hymne tersebut menggambarkan kemegahan Babilonia dan peran penting Sungai Euphrates dalam kehidupan sehari-hari.Q
Mengapa kolaborasi dengan Universitas Baghdad penting dalam penelitian ini?A
Kolaborasi ini penting untuk mendekode dan melestarikan tablet-tablet kuno dari Perpustakaan Sippar yang kaya akan informasi.Q
Apa yang digambarkan tentang Sungai Euphrates dalam hymne?A
Hymne tersebut menggambarkan Sungai Euphrates sebagai sumber kehidupan yang memberikan kesuburan kepada ladang dan padang rumput.Q
Apa tujuan dari proyek Electronic Babylonian Library?A
Tujuan dari proyek ini adalah untuk melestarikan literatur Babilonia dan mengumpulkan teks-teks kuno dalam satu platform digital.