Tantangan Besar Meta dalam Mempertahankan Talenta AI yang Direkrut dari Pesaing
Courtesy of YahooFinance

Tantangan Besar Meta dalam Mempertahankan Talenta AI yang Direkrut dari Pesaing

Menguraikan tantangan yang dihadapi Meta dalam mempertahankan talenta AI hasil rekrutmennya dan dampak politik internal serta strategi perekrutan yang kontroversial.

04 Jul 2025, 12.21 WIB
53 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Meta menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan talenta AI yang baru direkrut.
  • Kritik dari tokoh industri seperti Sam Altman menunjukkan bahwa strategi rekrutmen Meta mungkin tidak berkelanjutan.
  • Politik organisasi dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan proyek AI Meta di masa depan.
Internasional - Meta sedang gencar merekrut talenta ahli di bidang kecerdasan buatan (AI) dari berbagai perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Anthropic. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat teknologi AI mereka sehingga dapat bersaing di industri yang semakin ketat. Namun, terdapat beberapa masalah yang dapat menghambat keberhasilan langkah ini.
Helen Toner, mantan anggota dewan OpenAI, menyatakan bahwa politik internal di Meta bisa menjadi penghalang utama dalam mengelola talenta baru yang didatangkan. Menurut Helen, perusahaan lain juga tak akan tinggal diam dan akan mencoba mengambil kembali talenta yang telah direkrut Meta, membuat persaingan semakin sengit.
Selain persoalan politik dan persaingan dalam perekrutan, Helen juga mengingatkan bahwa Meta perlu menunjukkan kemajuan yang cepat di bidang AI agar dapat mempertahankan para pegawai barunya. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan talenta yang sangat berharga karena akan ada 'pencurian' kembali oleh perusahaan lain.
Sam Altman, CEO OpenAI, memberikan kritik tajam terhadap strategi Meta yang memberikan bonus tanda tangan hingga Rp 1.64 triliun ($100 juta) kepada karyawan yang hijrah, karena hal ini berpotensi merusak budaya perusahaan. Altman menilai bahwa fokus seharusnya lebih kepada pekerjaan dan misi bersama daripada uang besar semata.
Di sisi lain, Meta juga melakukan investasi besar, seperti investasi Rp 246.68 triliun ($15 miliar) pada ScaleAI yang dipimpin langsung oleh Alexandr Wang sebagai Chief AI Officer. Meski demikian, keberhasilan Meta dengan talenta baru ini akan sangat bergantung pada bagaimana mereka mengelola politik internal dan budaya organisasi ke depan.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/former-openai-board-member-said-052122135.html

Artikel Serupa

Meta Terus Rekrut Peneliti OpenAI Usai Peluncuran Mengecewakan Llama 4YahooFinance
Teknologi
6 hari lalu
31 dibaca

Meta Terus Rekrut Peneliti OpenAI Usai Peluncuran Mengecewakan Llama 4

Meta Borong Peneliti OpenAI Setelah Peluncuran Llama 4 MengecewakanTechCrunch
Teknologi
6 hari lalu
57 dibaca

Meta Borong Peneliti OpenAI Setelah Peluncuran Llama 4 Mengecewakan

Meta Klarifikasi Tawaran Gaji Besar untuk Peneliti AI, Tidak Ada Bonus 100 JutaTechCrunch
Teknologi
7 hari lalu
619 dibaca

Meta Klarifikasi Tawaran Gaji Besar untuk Peneliti AI, Tidak Ada Bonus 100 Juta

Meta Klarifikasi: Tidak Semua Peneliti AI Diberi Bonus 100 Juta DolarYahooFinance
Teknologi
7 hari lalu
652 dibaca

Meta Klarifikasi: Tidak Semua Peneliti AI Diberi Bonus 100 Juta Dolar

Meta Klarifikasi: Tidak Ada Bonus Tanda Tangan Miliaran Rupiah untuk Peneliti AIYahooFinance
Teknologi
7 hari lalu
283 dibaca

Meta Klarifikasi: Tidak Ada Bonus Tanda Tangan Miliaran Rupiah untuk Peneliti AI

Meta Tegaskan Tidak Bagikan Bonus 100 Juta untuk Rekrutmen AI SeniorTechCrunch
Teknologi
7 hari lalu
32 dibaca

Meta Tegaskan Tidak Bagikan Bonus 100 Juta untuk Rekrutmen AI Senior