Courtesy of YahooFinance
Bagaimana EY Membantu Perusahaan Menggabungkan AI dan Tenaga Kerja Manusia di 2025
Menjelaskan bagaimana EY membantu perusahaan mengadopsi AI dengan fokus pada kolaborasi antara tenaga kerja digital dan manusia untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tahun 2025.
04 Jul 2025, 23.36 WIB
35 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja.
- Kolaborasi antara manusia dan AI harus dilakukan secara seamless dan intuitif.
- Perusahaan harus fokus pada merombak cara kerja, bukan hanya melatih tenaga kerja untuk menggunakan teknologi baru.
Amerika Serikat - Banyak karyawan merasa cemas dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI) di dunia kerja, takut kehilangan peran mereka. Sementara itu, para eksekutif dan investor ingin tahu bagaimana AI dapat meningkatkan keuntungan dan daya saing perusahaan. Konsultan teknologi seperti EY hadir membantu perusahaan memahami dan mengadopsi AI secara efektif.
Jason Noel, CTO divisi konsultasi EY di Amerika, menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam meningkatkan produktivitas akan semakin banyak. AI bukan menghilangkan pekerjaan, melainkan bekerja bersama manusia melalui sistem yang memadukan kemampuan teknologi dan kecerdasan manusia.
EY mengembangkan aplikasi generasi baru yang menampilkan informasi penting berdasarkan peran pekerjaan, memberi saran secara otomatis lewat AI, dan memungkinkan manusia untuk mengevaluasi dan mengubah keputusan sebelum diimplementasikan. Contohnya, AI dapat membantu seorang pengarah kapal pesiar mengelola tenaga kerja dan sumber daya kapal berdasarkan data cuaca dan perilaku penumpang.
Penting bagi perusahaan untuk bukan hanya melatih pekerja menggunakan AI, tapi juga memikirkan ulang fungsi pekerjaan yang ada untuk memaksimalkan nilai dan efisiensi yang dapat dicapai bersama teknologi ini. Keterlibatan manusia tetap dibutuhkan sebagai penentu akhir dari keputusan yang dihasilkan AI.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ey-exec-tells-bi-consulting-163642276.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/ey-exec-tells-bi-consulting-163642276.html
Analisis Kami
"Pendekatan EY yang menempatkan manusia sebagai pusat validasi hasil AI adalah strategi yang matang dan realistis untuk menghindari ketakutan berlebihan soal penggantian pekerjaan oleh AI. Namun, untuk keberhasilan implementasi, edukasi dan perubahan budaya perusahaan harus menjadi prioritas agar teknologi benar-benar dapat memberdayakan tenaga kerja, bukan menciptakan ketergantungan atau resistensi."
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Kolaborasi antara AI dan tenaga kerja manusia akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan efisiensi kerja, bukan sebagai ancaman pengganti pekerjaan."
Fei-Fei Li
"Penting bagi teknologi AI untuk didesain agar memperkuat kemampuan manusia, bukan meniadakan keberadaan mereka di lingkungan kerja."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan AI sebagai asisten dalam aplikasi perusahaan akan meluas, menjadikan tenaga kerja manusia lebih efisien dan produktif tanpa menghilangkan peran penting manusia dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama EY dalam adopsi teknologi AI?A
Fokus utama EY adalah pada konvergensi tenaga kerja digital dan manusia.Q
Bagaimana Jason Noel menggambarkan peran AI di tempat kerja?A
Jason Noel menggambarkan AI sebagai alat yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja.Q
Apa contoh aplikasi AI yang disebutkan dalam artikel?A
Contoh aplikasi AI yang disebutkan adalah model seperti ChatGPT yang digunakan dalam aplikasi perusahaan.Q
Mengapa up-skilling seluruh tenaga kerja dianggap tidak perlu?A
Up-skilling seluruh tenaga kerja dianggap tidak perlu karena lebih baik merombak fungsi pekerjaan yang ada.Q
Apa manfaat dari penggunaan AI dalam konteks pengalaman pelanggan di kapal pesiar?A
Manfaat penggunaan AI adalah untuk memahami dan memprediksi perilaku pelanggan, serta mengoptimalkan pengalaman mereka di kapal pesiar.