Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Cara Baru dan Murah Tangkap Karbon Pakai Udara Dingin dari LNG
Courtesy of InterestingEngineering
Sains
Iklim dan Lingkungan

Cara Baru dan Murah Tangkap Karbon Pakai Udara Dingin dari LNG

Mengembangkan metode penangkapan CO₂ yang lebih efisien dan murah dengan memanfaatkan energi dingin dari regasifikasi LNG serta bahan penyerap fisik pada suhu sekitar -78°C untuk mendukung mitigasi perubahan iklim.

08 Jul 2025, 15.58 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Teknik baru ini memanfaatkan energi dingin dari LNG untuk meningkatkan efisiensi penangkapan CO₂.
  • Penggunaan physisorbents menunjukkan potensi yang lebih besar untuk penangkapan karbon dengan biaya yang lebih rendah.
  • Metode ini dapat memperluas penerapan penangkapan karbon di berbagai wilayah di dunia, termasuk daerah yang lebih hangat dan lembab.
Atlanta, Amerika Serikat - Para peneliti dari Georgia Tech menemukan cara baru yang lebih murah dan efisien untuk menangkap karbon dioksida (CO₂) guna membantu melawan perubahan iklim. Mereka memanfaatkan udara sangat dingin yang dihasilkan dari proses regasifikasi gas alam cair (LNG) yang biasanya terbuang. Udara dingin ini membuat bahan penyerap khusus, yang disebut physisorbents, bekerja lebih baik dalam menyerap CO₂.
Baca juga: Inovasi Penangkapan Karbon Murah Pakai Udara Dingin dari LNG
Physisorbents berbeda dengan bahan tradisional yang menggunakan reaksi kimia. Mereka menyerap gas secara fisik, sehingga lebih cepat dan tidak mudah rusak. Namun, physisorbents biasanya kesulitan bekerja di udara hangat dan lembap. Dengan mendinginkan udara hingga -78°C menggunakan energi dingin LNG, kelembapan hilang, dan physisorbents bisa menyerap tiga kali lebih banyak karbon dibanding saat suhu ruang.
Bahan seperti Zeolite 13X dan CALF-20 terbukti efektif dan tahan lama untuk penangkapan ini. Metode ini juga membutuhkan energi yang lebih sedikit saat melepaskan CO₂ yang sudah diserap. Secara keseluruhan, cara baru ini dapat menekan biaya penangkapan karbon menjadi sekitar Rp 1.15 juta ($70) per ton, jauh lebih murah dibanding biaya yang saat ini ada.
Selain murah, pendekatan ini bisa menggunakan infrastruktur LNG yang telah ada di banyak wilayah pesisir dan kawasan beriklim sedang. Ini memungkinkan sistem penangkap karbon dapat diterapkan secara luas, tidak hanya di daerah kering dan dingin. Dengan pemanfaatan ini, diperkirakan hingga ratusan juta ton karbon dapat ditangkap setiap tahunnya pada tahun 2050.
Baca juga: Inovasi Mengubah Karbon Dioksida Jadi Plastik Tahan Lama Ramah Lingkungan
Penemuan ini membuka kemungkinan baru dalam pencarian teknologi bersih dan berkelanjutan. Para peneliti akan terus mengembangkan bahan dan sistem ini supaya bisa tahan lama dan bekerja efektif dalam skala besar. Cara ini bisa menjadi solusi penting dalam upaya menjaga bumi dari pemanasan global yang semakin berbahaya.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/cooler-carbon-capture-georgia-tech-lng

Pertanyaan Terkait

Q
Apa teknik baru yang dikembangkan oleh tim peneliti di Georgia Tech untuk menangkap CO₂?
A
Tim peneliti di Georgia Tech mengembangkan teknik penangkapan CO₂ yang lebih efisien dengan memanfaatkan udara dingin ekstrem dari LNG.
Q
Mengapa physisorbents lebih unggul dibandingkan sistem penangkapan udara langsung tradisional?
A
Physisorbents dapat menyerap gas tanpa ikatan kimia, yang membuatnya lebih cepat dan tahan lama dibandingkan bahan berbasis amina yang digunakan dalam sistem tradisional.
Q
Bagaimana proses regasifikasi LNG berkontribusi pada teknik penangkapan karbon ini?
A
Proses regasifikasi LNG menghasilkan udara dingin yang secara alami menghilangkan uap air dari udara, menciptakan kondisi ideal bagi physisorbents.
Q
Apa potensi pengurangan biaya penangkapan karbon dengan metode ini?
A
Metode ini dapat menurunkan biaya penangkapan karbon menjadi sekitar $70 per metrik ton, yang kurang dari sepertiga biaya saat ini.
Q
Apa langkah selanjutnya yang direncanakan oleh tim peneliti setelah penelitian ini?
A
Tim peneliti berencana untuk menyempurnakan bahan dan mengoptimalkan desain sistem untuk memastikan kinerja jangka panjang di skala industri.

Artikel Serupa

Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari Udara
Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari Udara
Dari InterestingEngineering
Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu Teknologi
Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu Teknologi
Dari InterestingEngineering
RepAir Carbon: Teknologi Penangkapan Karbon Murah dan Efisien
RepAir Carbon: Teknologi Penangkapan Karbon Murah dan Efisien
Dari TechCrunch
China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.
China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.
Dari InterestingEngineering
Ilmuwan mengalirkan listrik ke air laut untuk menciptakan semen penyerap karbon untuk kota yang lebih ramah lingkungan.
Ilmuwan mengalirkan listrik ke air laut untuk menciptakan semen penyerap karbon untuk kota yang lebih ramah lingkungan.
Dari InterestingEngineering
Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.
Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.
Dari InterestingEngineering
Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari UdaraInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
45 dibaca

Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari Udara

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu TeknologiInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
64 dibaca

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu Teknologi

RepAir Carbon: Teknologi Penangkapan Karbon Murah dan EfisienTechCrunch
Sains
2 bulan lalu
60 dibaca

RepAir Carbon: Teknologi Penangkapan Karbon Murah dan Efisien

China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
89 dibaca

China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.

Ilmuwan mengalirkan listrik ke air laut untuk menciptakan semen penyerap karbon untuk kota yang lebih ramah lingkungan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
42 dibaca

Ilmuwan mengalirkan listrik ke air laut untuk menciptakan semen penyerap karbon untuk kota yang lebih ramah lingkungan.

Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
103 dibaca

Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.