Courtesy of CNBCIndonesia

Pasar HP Global Tumbuh Tipis di Tengah Tekanan Ekonomi dan Perang Tarif

Menyampaikan kondisi terkini pasar ponsel global pada kuartal kedua 2025, termasuk pertumbuhan, dampak tekanan ekonomi, dan perubahan posisi merek-merek besar di pasar.

15 Jul 2025, 19.20 WIB

30 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pasar HP global mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal-II 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Oppo dan Transsion menunjukkan pergeseran posisi yang signifikan dalam daftar ponsel terlaris.
Samsung berhasil meningkatkan pangsa pasarnya berkat penjualan produk baru yang inovatif.

Jakarta, Indonesia - Industri ponsel global menunjukkan pertumbuhan yang sangat kecil, hanya 1% pada kuartal kedua tahun 2025. Meskipun masih tumbuh, kondisi ini dipengaruhi oleh masalah ekonomi dunia dan perang tarif yang membuat daya beli konsumen menurun, terutama di segmen pasar bawah yang biasanya membeli ponsel harga terjangkau.

Beberapa merek ponsel besar mengalami perubahan posisi di pasar global. Oppo, yang sebelumnya berada di posisi ke-4 pada kuartal pertama 2025, kehilangan posisinya dari daftar lima besar ponsel terlaris di dunia pada kuartal kedua. Sementara itu, Vivo naik ke posisi ke-4 dengan pertumbuhan positif 4,8% dibandingkan tahun lalu.

Merek baru yang masuk dalam daftar lima besar adalah Transsion, yang dikenal dengan merek Infinix, Tecno, dan Itel. Meski mengalami sedikit penurunan penjualan secara global, Transsion berhasil naik ke jajaran teratas dan menjadi merek ponsel nomor satu di Indonesia sepanjang tahun 2024.

Samsung masih memimpin pasar dengan pangsa pasar hampir 20% dan pertumbuhan yang kuat didorong oleh penjualan seri Galaxy A36 dan A56 yang menawarkan fitur kecerdasan buatan (AI) pada segmen menengah. Apple tetap di posisi kedua, namun mengalami perlambatan pertumbuhan dan tekanan di pasar China.

Secara keseluruhan, pasar ponsel global menghadapi tantangan yang membuat pertumbuhan melambat jika dibandingkan dengan kuartal pertama. Penurunan daya beli dan ketidakpastian ekonomi menjadi faktor utama, sementara inovasi seperti fitur AI mulai menjadi strategi penting bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250715162926-37-649318/hp-oppo-tak-laku-penggantinya-merek-tak-terkenal

Analisis Kami

"Kondisi ekonomi global yang bergejolak secara langsung membuktikan bahwa segmen pasar bawah sangat rentan terhadap fluktuasi harga, sehingga merek seperti Oppo yang kurang adaptif mengalami penurunan signifikan. Sementara Samsung dan Transsion mampu memanfaatkan tren konsumen melalui inovasi produk dan penetrasi pasar lokal, menunjukkan pentingnya strategi yang fleksibel dan teknologi baru seperti AI dalam mempertahankan daya saing."

Analisis Ahli

Nabila Popal

"Pasar HP kelas bawah sangat rentan terhadap tekanan ekonomi, sehingga pertumbuhan pasar keseluruhan menjadi terhambat karena segmen ini mengalami krisis."

Francisco Jeronimo

"Fitur AI di segmen menengah seperti Galaxy A36 dan A56 adalah kunci keberhasilan Samsung dalam meningkatkan penjualan di tengah kondisi pasar yang menantang."

Prediksi Kami

Dalam waktu dekat, persaingan di pasar ponsel global akan semakin ketat dengan merek-merek yang fokus menghadirkan teknologi AI dan mempertahankan pangsa pasar di segmen menengah. Sementara itu, tekanan ekonomi akan terus menyebabkan perubahan signifikan dalam preferensi konsumen, terutama di pasar segmen bawah.