Baterai Self-Healing: Solusi Perpanjang Umur dan Kurangi Jejak Karbon EV
Courtesy of InterestingEngineering

Baterai Self-Healing: Solusi Perpanjang Umur dan Kurangi Jejak Karbon EV

Mengembangkan baterai self-healing dengan sensor internal yang mampu mendeteksi kerusakan dan memperbaiki sendiri untuk memperpanjang umur baterai dan mendukung target nol emisi kendaraan pada 2035.

19 Jul 2025, 17.44 WIB
248 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proyek PHOENIX bertujuan untuk mengembangkan baterai yang dapat memperbaiki diri dan meningkatkan umur pakai.
  • Teknologi ini berpotensi mengurangi jejak karbon kendaraan listrik dan mendukung tujuan emisi nol Uni Eropa.
  • Sensor canggih dalam baterai dapat mendeteksi kerusakan lebih awal dan mengaktifkan mekanisme perbaikan.
Eropa, Uni Eropa - Para ilmuwan mengembangkan baterai self-healing yang mampu mendeteksi dan memperbaiki kerusakan internal secara otomatis. Teknologi ini bertujuan untuk menggandakan umur baterai kendaraan listrik (EV) dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh produksi baterai baru.
Proyek bernama PHOENIX yang didanai Uni Eropa melibatkan tim dari beberapa negara dalam mengintegrasikan sensor canggih ke dalam baterai. Sensor ini dapat mendeteksi pembengkakan, panas internal, dan gas yang muncul sebagai tanda awal kerusakan baterai, memberikan informasi lebih rinci dibandingkan sistem manajemen baterai saat ini.
Ketika kerusakan terdeteksi, baterai akan mengaktifkan mekanisme perbaikan yang meliputi penggunaan panas terarah untuk memperbaiki ikatan kimia dan medan magnet untuk menghilangkan dendrit yang berbahaya. Pendekatan ini membantu menjaga kinerja baterai dan mencegah kegagalan sistem.
Selain memperpanjang umur, teknologi ini mendukung pengembangan anoda silikon yang berkapasitas energi lebih tinggi daripada anoda grafit konvensional. Dengan memperbaiki kelemahan silikon, baterai dapat menjadi lebih ringan dan memiliki jangkauan yang lebih jauh untuk EV.
Meski sensor menambah biaya produksi, para peneliti berupaya mengoptimalkan teknologi agar tetap ekonomis dan mendukung target Uni Eropa untuk kendaraan zero-emission pada 2035, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan baku kritis seperti lithium dan nikel.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/self-repairing-batteries-could-double-ev-power

Analisis Kami

"Teknologi ini membuka era baru dalam pengelolaan baterai EV yang tidak hanya fokus pada performa tetapi juga keberlanjutan jangka panjang. Namun, tantangan besar akan ada pada biaya produksi dan integrasi sensor yang efektif tanpa membebani harga kendaraan secara signifikan."

Analisis Ahli

Johannes Ziegler
"Memperpanjang umur baterai dengan teknologi self-healing adalah kunci untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus menunjang masa depan kendaraan listrik."
Liu Sufu
"Terobosan menggunakan silikon pada anoda bersama mekanisme self-repair dapat merevolusi kapasitas energi dan stabilitas baterai EV."

Prediksi Kami

Teknologi baterai self-healing akan menjadi standar dalam industri kendaraan listrik, memungkinkan baterai lebih tahan lama, kendaraan lebih ringan dan ramah lingkungan, serta mengurangi ketergantungan pada bahan baku kritis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari proyek PHOENIX?
A
Tujuan utama dari proyek PHOENIX adalah untuk menciptakan baterai yang tahan lama dan berkelanjutan untuk mendukung kendaraan listrik.
Q
Bagaimana teknologi baterai perbaikan diri dapat mengurangi jejak karbon?
A
Teknologi baterai perbaikan diri dapat mengurangi jejak karbon dengan memperpanjang umur baterai, sehingga mengurangi kebutuhan akan sumber daya baru.
Q
Apa yang dilakukan sensor dalam sistem baterai PHOENIX?
A
Sensor dalam sistem baterai PHOENIX mendeteksi kerusakan fisik, menghasilkan peta panas internal, dan mengidentifikasi gas tertentu untuk memberikan peringatan dini tentang kerusakan.
Q
Mengapa penggunaan silikon dalam anoda baterai menjadi penting?
A
Penggunaan silikon dalam anoda baterai menjadi penting karena dapat menyimpan lebih banyak energi dibandingkan grafit, yang dapat meningkatkan performa baterai.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan baterai perbaikan diri?
A
Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan biaya produksi akibat penambahan sensor, dan kebutuhan untuk mengoptimalkan teknologi agar ekonomis.

Artikel Serupa

Perbaikan Modul Baterai EV Bukan Penggantian Penuh: Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat BiayaInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
143 dibaca

Perbaikan Modul Baterai EV Bukan Penggantian Penuh: Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya

Teknologi Nano-Spring Carbon Nanotubes Meningkatkan Umur dan Kapasitas Baterai EVInterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
209 dibaca

Teknologi Nano-Spring Carbon Nanotubes Meningkatkan Umur dan Kapasitas Baterai EV

Inovasi Baterai EV Ramah Lingkungan dengan Desain Sandwich CanggihInterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
18 dibaca

Inovasi Baterai EV Ramah Lingkungan dengan Desain Sandwich Canggih

Inovasi Molekul LiSO2CF3 Perpanjang Umur Baterai Lithium-ion Hingga 8 Kali LipatInterestingEngineering
Teknologi
6 bulan lalu
270 dibaca

Inovasi Molekul LiSO2CF3 Perpanjang Umur Baterai Lithium-ion Hingga 8 Kali Lipat

Terapi Presisi Baru Memperpanjang Umur Baterai Lithium Hingga 12.000 SiklusInterestingEngineering
Teknologi
6 bulan lalu
96 dibaca

Terapi Presisi Baru Memperpanjang Umur Baterai Lithium Hingga 12.000 Siklus

Teknologi Perbaikan Baterai Lithium-Ion Bisa Perpanjang Masa Pakai 6 Kali LipatSCMP
Teknologi
6 bulan lalu
196 dibaca

Teknologi Perbaikan Baterai Lithium-Ion Bisa Perpanjang Masa Pakai 6 Kali Lipat