Courtesy of CNBCIndonesia

CEO Nvidia: Jika Mahasiswa, Saya Akan Fokus Ilmu Fisika untuk Masa Depan AI

Mengungkap pandangan Jensen Huang mengenai pentingnya ilmu fisika dalam konteks perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan masa depan.

19 Jul 2025, 17.00 WIB

38 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Jensen Huang percaya bahwa ilmu fisika sains lebih relevan untuk dipelajari saat ini.
Nvidia telah mencapai pencapaian luar biasa di pasar dengan nilai kapitalisasi yang sangat tinggi.
Perkembangan AI modern telah melalui beberapa fase penting, termasuk Perception AI dan Generative AI.

Beijing, China - Jensen Huang, CEO Nvidia, mengungkapkan bahwa jika dia menjadi mahasiswa hari ini, dia akan lebih memilih belajar ilmu fisika daripada ilmu perangkat lunak. Hal ini menunjukkan pandangannya mengenai pentingnya ilmu fisika dalam kemajuan teknologi masa depan.

Ilmu fisika sendiri merupakan cabang ilmu yang luas, mencakup fisika, kimia, astronomi, dan ilmu bumi, berbeda dengan ilmu hayati. Huang sendiri memiliki latar belakang teknik elektro yang kuat dengan gelar dari Oregon State University dan Stanford University.

Nvidia, perusahaan yang didirikan Huang bersama dua rekannya pada 1993, kini menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berharga di dunia dengan pencapaian kapitalisasi pasar mencapai US$ 4 triliun.

Dalam perkembangannya, Huang menyatakan bahwa kecerdasan buatan telah melalui dua fase utama: gelombang pertama disebut Perception AI, yang fokus pada pengenalan pola, dan gelombang kedua Generative AI, yang mampu menciptakan berbagai bentuk konten.

Huang optimis bahwa gelombang berikutnya adalah 'Physical AI' yang akan membawa perubahan lebih besar. Pandangannya ini menggarisbawahi pentingnya pengetahuan fisika dalam mendukung inovasi teknologi yang kompleks di masa depan.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250718214238-37-650457/manusia-rp2400-t-ingin-tekuni-ilmu-ini-jika-balik-jadi-mahasiswa