Nasib TikTok di AS Masih Mengambang, Blackstone Batal Jadi Investor
Courtesy of CNBCIndonesia

Nasib TikTok di AS Masih Mengambang, Blackstone Batal Jadi Investor

Menjelaskan perkembangan negosiasi dan status penegakkan hukum terkait operasi TikTok di Amerika Serikat serta keterlibatan investor AS dalam pengendaliannya.

21 Jul 2025, 11.35 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Negosiasi antara pemerintah AS dan ByteDance mengenai TikTok masih berlangsung.
  • Blackstone tidak jadi berinvestasi dalam TikTok, yang mengubah dinamika konsorsium investor.
  • Pemerintah AS mengkhawatirkan keamanan data pengguna TikTok jika tetap di bawah ByteDance.
Jakarta, Indonesia - TikTok menghadapi ketidakpastian di Amerika Serikat karena regulasi yang memaksa perusahaan induknya, ByteDance asal China, untuk melepaskan kontrol bisnis TikTok di AS. Pemerintah AS sangat khawatir data pengguna TikTok dapat disalahgunakan oleh pihak asing, terutama pemerintah China.
Presiden Donald Trump telah menunda pelaksanaan regulasi yang akan memblokir TikTok di AS sebanyak tiga kali hingga tanggal 17 September 2025. Penundaan ini memberikan waktu bagi ByteDance dan pemerintah AS untuk bernegosiasi mengenai masa depan TikTok di pasar AS.
Salah satu hal penting dalam negosiasi ini adalah pembentukan konsorsium investor dari AS yang akan mengendalikan 80% bisnis TikTok di AS. Namun, baru-baru ini salah satu calon investor penting, Blackstone, dilaporkan batal bergabung dalam konsorsium tersebut, yang berpotensi mengubah dinamika negosiasi.
Konsorsium yang tiba-tiba kehilangan Blackstone masih dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, yang keduanya juga merupakan investor ByteDance. Pemerintah AS era Joe Biden menegaskan regulasi yang mewajibkan ByteDance divestasi atau menghadapi pemblokiran permanen.
Situasi ini menunjukkan kompleksitas hubungan AS dan China, terutama di tengah ketegangan perdagangan dan keamanan siber. Semua pihak masih menunggu keputusan akhir mengenai nasib TikTok agar layanan populer ini bisa terus beroperasi di Amerika Serikat.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250721111812-37-650809/tiktok-ditinggal-calon-investor-mendadak-kabur

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diumumkan oleh Donald Trump terkait TikTok di AS?
A
Donald Trump mengumumkan penundaan penegakan hukum terhadap status TikTok di AS hingga 17 September 2025.
Q
Apa masalah utama dalam negosiasi antara ByteDance dan pemerintah AS?
A
Masalah utama dalam negosiasi adalah penyerahan operasional TikTok di AS kepada entitas lokal.
Q
Mengapa Blackstone batal bergabung dalam konsorsium investor TikTok?
A
Blackstone dilaporkan batal bergabung karena keputusan yang belum diketahui.
Q
Apa yang terjadi jika ByteDance tidak melakukan divestasi terhadap TikTok di AS?
A
Jika ByteDance tidak melakukan divestasi, TikTok diancam akan diblokir permanen di AS.
Q
Siapa saja investor yang terlibat dalam konsorsium untuk TikTok?
A
Investor yang terlibat dalam konsorsium termasuk Susquehanna International Group dan General Atlantic.

Artikel Serupa

TikTok Kembangkan Aplikasi Baru Sambut Penjualan Paksa di AS Tahun 2025CNBCIndonesia
Bisnis
26 hari lalu
39 dibaca

TikTok Kembangkan Aplikasi Baru Sambut Penjualan Paksa di AS Tahun 2025

Trump Perpanjang Negosiasi Penjualan TikTok, Cina Tunda PersetujuanCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
14 dibaca

Trump Perpanjang Negosiasi Penjualan TikTok, Cina Tunda Persetujuan

Perpanjangan Tenggat Hukum TikTok di AS Buka Kesempatan Negosiasi BaruCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
114 dibaca

Perpanjangan Tenggat Hukum TikTok di AS Buka Kesempatan Negosiasi Baru

Nasib TikTok di AS Ditentukan Juni 2025, Trump Indikasikan PerpanjanganCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
54 dibaca

Nasib TikTok di AS Ditentukan Juni 2025, Trump Indikasikan Perpanjangan

Trump Kembali Perpanjang Tenggat Nasib TikTok Hingga 2025CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
85 dibaca

Trump Kembali Perpanjang Tenggat Nasib TikTok Hingga 2025

TikTok Ekspansi ke Jepang di Tengah Ancaman Blokir ASCNBCIndonesia
Bisnis
3 bulan lalu
53 dibaca

TikTok Ekspansi ke Jepang di Tengah Ancaman Blokir AS