Courtesy of InterestingEngineering
Inovasi Semen Ramah Lingkungan Terinspirasi Dari Abu Vulkanik Romawi
Mengembangkan teknologi semen ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan vulkanik alami untuk mengurangi emisi karbon dalam produksi semen konvensional.
24 Jul 2025, 19.05 WIB
210 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Inovasi dalam teknologi semen dapat membantu mengurangi emisi karbon.
- Penemuan kuno dapat memberikan wawasan berharga untuk solusi modern.
- Penggunaan material alami dan berkelanjutan dalam konstruksi adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau.
Pozzuoli, Italia - Semen adalah bahan bangunan yang banyak digunakan di seluruh dunia, namun produksinya memicu emisi karbon yang besar sehingga mempengaruhi pemanasan global. Proses pembuatan semen tradisional mengeluarkan banyak CO₂ karena pemanasan batu kapur dengan suhu sangat tinggi.
Tiziana Vanorio dari Stanford menemukan cara baru memanfaatkan bahan alami yaitu batu vulkanik dari wilayah Pozzuoli di Italia, yang menurut catatan Pliny the Elder sejak zaman Romawi memiliki kemampuan mengeras saat terkena air, mirip dengan semen alami.
Dengan mempelajari fenomena alam di Campi Flegrei, Vanorio dan timnya berhasil mengembangkan semen baru yang tidak memerlukan energi tinggi dan tidak melepaskan karbon selama proses pembuatannya karena batu vulkanik itu sudah terpanaskan secara alami.
Semen inovatif ini juga memiliki keunggulan yaitu membentuk serat-serat kecil di dalamnya secara alami, sehingga semen ini kuat tanpa perlu besi penguat seperti pada semen konvensional. Hal ini membuat material menjadi lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/roman-volcanic-ash-observation-cement
[1] https://interestingengineering.com/innovation/roman-volcanic-ash-observation-cement
Analisis Kami
"Pendekatan inovatif Vanorio sangat menjanjikan karena menggabungkan kearifan kuno dengan metode teknik modern, yang bisa jadi menjadi kunci pergeseran menuju material konstruksi yang lebih hijau. Namun, penerapan luas masih membutuhkan dukungan regulasi dan investasi besar untuk menggantikan industri semen konvensional yang sudah mapan."
Analisis Ahli
Tiziana Vanorio
"Pendekatan kami memanfaatkan kekayaan alam yang sudah ada dan menciptakan material dengan jejak karbon rendah tanpa mengorbankan kekuatan dan durabilitas beton tradisional."
Alberto Salleo
"Inovasi ini bisa merevolusi cara kita membangun dan mengurangi dampak negatif terhadap iklim, kombinasi geologi dan rekayasa yang sangat menarik."
Matteo Cargnello
"Pengembangan ini membuka potensi besar untuk menggantikan bahan baku semen tradisional dengan alternatif yang lebih berkelanjutan."
Prediksi Kami
Teknologi semen ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses alami dan beton Romawi ini akan mulai diadopsi secara perlahan dalam industri konstruksi, berpotensi menurunkan emisi karbon global dari sektor semen dalam beberapa dekade ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Tiziana Vanorio dan apa yang dia lakukan?A
Tiziana Vanorio adalah profesor asisten di Stanford yang memimpin penelitian untuk mengembangkan semen dengan jejak karbon yang rendah.Q
Apa yang dikatakan Pliny yang Tua tentang abu vulkanik?A
Pliny yang Tua mencatat bahwa abu vulkanik dapat mengubah menjadi batu ketika terendam air dan meningkatkan kekuatannya dari waktu ke waktu.Q
Apa itu Phlego dan apa tujuan pendiriannya?A
Phlego adalah perusahaan yang didirikan oleh Vanorio dan timnya untuk memasarkan semen ramah lingkungan yang dibangun berdasarkan teknologi Stanford.Q
Bagaimana Campi Flegrei berkontribusi pada penelitian Vanorio?A
Campi Flegrei adalah supervolcano di Italia selatan yang menjadi tempat penemuan batu yang mirip beton, membantu penelitian tentang material vulkanik.Q
Mengapa penggunaan pozzolana dianggap ramah lingkungan?A
Penggunaan pozzolana dianggap ramah lingkungan karena tidak memerlukan pemanasan tinggi yang menghasilkan emisi karbon yang signifikan.