Bank Indonesia: Peredaran Uang Palsu Turun, Masyarakat Diminta Waspada
Courtesy of CNBCIndonesia

Bank Indonesia: Peredaran Uang Palsu Turun, Masyarakat Diminta Waspada

Memberikan informasi mengenai penurunan peredaran uang palsu di Indonesia dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada sekaligus mempromosikan transaksi non-tunai yang lebih aman.

02 Agt 2025, 18.15 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peredaran uang palsu di Indonesia menurun menurut Bank Indonesia.
  • Masyarakat perlu waspada dan memahami ciri-ciri keaslian uang untuk mencegah peredaran uang palsu.
  • Transaksi non-tunai dianggap lebih aman dan praktis dibandingkan dengan transaksi tunai.
Jakarta, Indonesia - Peredaran uang palsu di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa rasio uang palsu terhadap total uang yang beredar terus menurun dari waktu ke waktu. Namun, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap keberadaan uang palsu meskipun jumlahnya berkurang.
Junanto Herdiawan dari BI menyatakan bahwa pengukuran uang palsu lebih baik dilihat dari jumlah lembar uang palsu, bukan nilai nominalnya. Ini karena uang palsu sebenarnya tidak memiliki nilai dan hanya berupa kertas, sehingga angka nominalnya tidak mencerminkan dampaknya secara tepat.
BI mengimbau masyarakat agar selalu memeriksa keaslian uang saat menerima atau melakukan transaksi tunai. Cara sederhana untuk mengenali uang asli bisa dengan melihat, meraba, dan menerawang. Langkah ini penting agar uang palsu tidak mudah beredar di masyarakat.
Selain edukasi tentang uang rupiah, BI juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi non-tunai atau digital. Transaksi non-tunai dianggap lebih praktis, cepat, dan aman dari risiko pemalsuan uang, sehingga dapat membantu mencegah peredaran uang palsu.
Kesimpulannya, meskipun peredaran uang palsu berkurang, pemahaman masyarakat dan penggunaan teknologi pembayaran digital menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan transaksi keuangan dan mencegah penyebaran uang palsu di Indonesia.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250802155523-37-654496/waspada-uang-palsu-bi-beri-peringatan-terbaru

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan oleh Bank Indonesia mengenai peredaran uang palsu?
A
Bank Indonesia mengungkapkan bahwa peredaran uang palsu di Indonesia mengalami penurunan signifikan.
Q
Mengapa rasio uang palsu sebaiknya dilihat dari jumlah lembar?
A
Rasio uang palsu sebaiknya dilihat dari jumlah lembar karena uang palsu tidak memiliki nilai, hanya berupa kertas.
Q
Apa imbauan Bank Indonesia kepada masyarakat terkait uang palsu?
A
Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk waspada dan memahami ciri-ciri keaslian uang.
Q
Apa keuntungan menggunakan transaksi non-tunai menurut Bank Indonesia?
A
Keuntungan menggunakan transaksi non-tunai adalah lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman dari risiko pemalsuan.
Q
Bagaimana cara mengenali keaslian uang rupiah?
A
Keaslian uang rupiah dapat dikenali dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang.

Artikel Serupa

'Rupiah Bersambung' Jadi Incaran Kolektor, Ini Cara Beli Resmi di BICNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
118 dibaca

'Rupiah Bersambung' Jadi Incaran Kolektor, Ini Cara Beli Resmi di BI

Rupiah Dekati Level Saat 1998, BI Jamin RI Masih Jauh dari KrisisCNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
129 dibaca

Rupiah Dekati Level Saat 1998, BI Jamin RI Masih Jauh dari Krisis

Viral! Tumpukan Uang Baru Rp2 M Siap Tukar, BI Beri Peringatan TegasCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
129 dibaca

Viral! Tumpukan Uang Baru Rp2 M Siap Tukar, BI Beri Peringatan Tegas

Jelang Lebaran, BNI Sebar Uang Pecahan Rp20.000 di Banyak UniversitasCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
80 dibaca

Jelang Lebaran, BNI Sebar Uang Pecahan Rp20.000 di Banyak Universitas

BI Catat Uang Beredar Tembus Rp 9.239,9 T di Februari 2025CNBCIndonesia
Bisnis
4 bulan lalu
146 dibaca

BI Catat Uang Beredar Tembus Rp 9.239,9 T di Februari 2025

Jawab Keluhan Warga Soal Tukar Uang Baru, BI: Kita Siapkan Rp180 TCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
167 dibaca

Jawab Keluhan Warga Soal Tukar Uang Baru, BI: Kita Siapkan Rp180 T