Courtesy of CNBCIndonesia
Transaksi Digital di Indonesia Melesat, BI Dorong Inklusi dan Rupiah Digital
Menginformasikan perkembangan pesat transaksi pembayaran digital di Indonesia serta upaya Bank Indonesia dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
22 Sep 2025, 13.20 WIB
304 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Transaksi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan volume mencapai 4,43 miliar transaksi.
- Penggunaan QRIS semakin meningkat, menunjukkan adopsi teknologi pembayaran yang lebih luas di kalangan masyarakat.
- Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi ekonomi untuk mendukung UMKM dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Jakarta, Indonesia - Bank Indonesia melaporkan perkembangan pesat dalam transaksi pembayaran digital di Indonesia. Volume transaksi mencapai hingga 4,43 miliar dengan pertumbuhan tahunan sebesar 39,8 persen, menunjukkan semakin banyak masyarakat yang beralih ke pembayaran digital.
Penggunaan QR Indonesian Standard (QRIS) juga hampir mencapai 60 juta pengguna, di mana mayoritas adalah merchant. Hal ini mendukung kemudahan dan kecepatan transaksi yang memberikan manfaat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, BI Fast Payment yang merupakan sistem penyelesaian transaksi secara real-time semakin diminati masyarakat dengan pertumbuhan sebesar 27,54 persen. Ini membuktikan kepercayaan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan layanan pembayaran digital yang disediakan Bank Indonesia.
Bank Indonesia terus berupaya mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui pengembangan infrastruktur, konsolidasi industri, inovasi, serta menjalin kerja sama internasional. Rencana jangka panjang hingga 2030 juga mencakup potensi penerbitan rupiah digital.
Inisiatif digitalisasi ini tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tapi juga mendukung inklusivitas keuangan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat dan pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital yang berkembang pesat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250922121733-37-669046/masyarakat-makin-gemar-transaksi-digital-ini-buktinya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250922121733-37-669046/masyarakat-makin-gemar-transaksi-digital-ini-buktinya
Analisis Ahli
Satriyo Budiman (Ekonom Senior)
"Peningkatan pesat transaksi digital mencerminkan kesiapan infrastruktur dan adaptasi masyarakat, namun tantangan utama tetap ada di edukasi dan keamanan transaksi digital."
Prof. Dr. Dewi Setyowati (Ahli Ekonomi Digital)
"Implementasi rupiah digital harus diiringi dengan regulasi yang jelas dan proteksi data untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran baru."
Analisis Kami
"Perkembangan sistem pembayaran digital ini menandai titik balik penting dalam transformasi ekonomi Indonesia yang semakin terintegrasi dengan teknologi. Bank Indonesia menunjukkan strategi yang tepat dengan fokus pada inklusivitas UMKM dan inovasi sistem pembayaran untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan."
Prediksi Kami
Digitalisasi transaksi di Indonesia akan terus meningkat secara signifikan, dengan adopsi lebih luas dari sistem pembayaran digital termasuk penggunaan rupiah digital yang akan memperkuat ekonomi digital dan inklusivitas finansial di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh Bank Indonesia dalam transaksi digital?A
Bank Indonesia melaporkan bahwa volume transaksi digital mencapai 4,43 miliar transaksi.Q
Berapa volume transaksi pembayaran digital yang dilaporkan?A
Volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,43 miliar transaksi atau tumbuh 39,8%.Q
Siapa yang menyampaikan informasi tersebut dalam rapat kerja?A
Informasi tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.Q
Apa yang menunjukkan pertumbuhan penggunaan QRIS?A
Penggunaan QRIS mencapai hampir 60 juta pengguna, di mana sebagian besar adalah merchant.Q
Apa tujuan dari akselerasi digitalisasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia?A
Tujuan dari akselerasi digitalisasi adalah untuk mendorong pengembangan infrastruktur sistem pembayaran dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.