Courtesy of TechCrunch

EU AI Act Hadir Dengan Aturan Ketat Untuk Penggunaan AI di Eropa

Memberikan kerangka hukum yang seragam bagi penggunaan AI di negara-negara Uni Eropa untuk melindungi hak asasi, keselamatan, dan lingkungan sambil mendukung inovasi yang bertanggung jawab dan penerapan AI yang dapat dipercaya dan berpusat pada manusia.

05 Agt 2025, 23.24 WIB

78 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

EU AI Act adalah regulasi pertama di dunia yang mengatur kecerdasan buatan secara komprehensif.
Regulasi ini diterapkan secara bertahap dengan tenggat waktu kepatuhan yang berbeda untuk perusahaan baru dan yang sudah ada.
Ada ketegangan antara kebutuhan inovasi dan perlindungan masyarakat dalam implementasi regulasi ini.

Brussels, Belgia - Uni Eropa memperkenalkan regulasi pertama di dunia yang komprehensif terkait kecerdasan buatan yang dikenal sebagai EU AI Act. Tujuannya adalah mengatur penggunaan AI di seluruh 27 negara anggota agar ada standar hukum yang sama dan mencegah dampak negatif terkait teknologi ini.

Regulasi ini membagi penggunaan AI menjadi tiga kategori risiko: risiko tidak dapat diterima yang dilarang, risiko tinggi yang diawasi ketat, dan risiko terbatas yang diberi kewajiban lebih ringan. Ini bertujuan menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan masyarakat.

EU AI Act mulai berlaku sejak Agustus 2024 dengan sejumlah tenggat waktu bertahap sampai pertengahan 2026. Perusahaan baru diwajibkan menaati aturan lebih awal dibanding yang sudah ada di pasar. Misalnya, mulai 2 Agustus 2025, aturan juga berlaku pada model AI tujuan umum yang memiliki risiko sistemik.

Beberapa perusahaan besar seperti Google dan OpenAI sudah mulai menandatangani kode etik sukarela untuk mematuhi aturan ini, meskipun ada keberatan dari beberapa pihak, terutama dari Meta yang menilai regulasi ini terlalu ketat dan membatasi perkembangan AI di Eropa.

EU AI Act dapat memberikan denda besar hingga puluhan juta Euro dan persentase pendapatan global kepada pelanggar, terutama untuk penggunaan AI yang dilarang. Regulasi ini diharapkan menjadi standar global dan mendorong industri AI yang aman, etis, dan bertanggung jawab.

--------------------

Analisis Kami: EU AI Act merupakan langkah penting yang akan menuntut seluruh pelaku AI, baik besar maupun kecil, untuk memprioritaskan etika dan keamanan dalam inovasi teknologi mereka. Meskipun regulasi ini mungkin memperlambat beberapa inovasi, hal tersebut sangat diperlukan agar AI berkembang secara berkelanjutan dan tidak merugikan masyarakat luas.

--------------------

Analisis Ahli:

Kate Crawford: Regulasi seperti EU AI Act sangat krusial untuk memastikan AI dikembangkan dengan memperhatikan aspek sosial dan etika, menghindari dampak negatif yang tersembunyi.

Stuart Russell: Pendekatan risiko yang diadopsi EU AI Act adalah arah yang tepat untuk menghindari bahaya besar dari AI sambil tetap mendorong inovasi teknologi.

--------------------

What's Next: Regulasi ini akan memaksa perusahaan teknologi besar global untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam pengembangan AI, mempercepat pembentukan standar etika AI global dan mendorong inovasi AI yang lebih aman dan terkendali.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/08/05/the-eu-ai-act-aims-to-create-a-level-playing-field-for-ai-innovation-heres-what-it-is/

Pertanyaan Terkait

Apa itu EU AI Act?

EU AI Act adalah regulasi yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan di Uni Eropa.

Mengapa EU AI Act dibuat?

EU AI Act dibuat untuk menciptakan kerangka hukum yang seragam untuk kecerdasan buatan di seluruh negara anggota Uni Eropa.

Apa tujuan utama dari EU AI Act?

Tujuan utama dari EU AI Act adalah untuk mempromosikan penggunaan AI yang berfokus pada manusia dan dapat dipercaya sambil memastikan perlindungan tinggi terhadap kesehatan, keselamatan, dan hak asasi manusia.

Kapan EU AI Act mulai diterapkan?

EU AI Act mulai diterapkan pada 1 Agustus 2024 dengan tenggat waktu kepatuhan yang bertahap.

Mengapa beberapa perusahaan teknologi menentang EU AI Act?

Beberapa perusahaan teknologi menentang EU AI Act karena khawatir regulasi tersebut akan memperlambat pengembangan dan penerapan AI di Eropa.