Adaptasi Makanan Dissacus 56 Juta Tahun Lalu Jadi Pelajaran Perubahan Iklim
Courtesy of InterestingEngineering

Adaptasi Makanan Dissacus 56 Juta Tahun Lalu Jadi Pelajaran Perubahan Iklim

Artikel ini ingin menunjukkan bagaimana perubahan iklim ekstrem di masa lalu memaksa hewan untuk beradaptasi, dan mengingatkan bahwa pola ini bisa membantu memahami dan memprediksi dampak perubahan iklim masa kini terhadap spesies dan ekosistem.

06 Agt 2025, 16.39 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan iklim yang ekstrem dapat mempengaruhi pola makan dan adaptasi spesies.
  • Spesies yang lebih fleksibel dalam dietnya cenderung lebih mampu bertahan dalam situasi lingkungan yang berubah.
  • Mempelajari masa lalu dapat memberikan wawasan penting untuk memahami dampak perubahan iklim saat ini.
Bighorn Basin, Amerika Serikat - Sekitar 56 juta tahun yang lalu, dunia mengalami periode pemanasan global yang cepat dan ekstrem yang disebut Paleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM). Perubahan suhu ini sangat mempengaruhi ekosistem dan ketersediaan makanan bagi banyak hewan, termasuk mamalia pemakan daging seperti Dissacus praenuntius.
Dissacus praenuntius adalah mamalia kuno yang ukurannya kira-kira sebesar serigala kecil atau anjing coyote, dan memiliki ciri unik seperti kuku kecil di jari-jari kakinya. Peneliti dari Rutgers University menggunakan analisis mikro pada giginya untuk mengungkap perubahan pola makan hewan ini selama periode pemanasan tersebut.
Sebelum terjadinya pemanasan global, Dissacus memakan daging yang cukup keras, mirip pola makan cheetah modern. Namun, ketika suhu naik dan mangsa mulai menipis, mamalia ini mulai makan lebih banyak tulang, seperti yang tampak dari jenis goresan pada giginya yang menyerupai pola pemakan tulang seperti singa atau hyena.
Perubahan pola makan tersebut menunjukkan hewan ini berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang semakin keras dan keterbatasan makanan. Tetapi meskipun adaptasi ini berhasil untuk sementara waktu, Dissacus akhirnya punah karena persaingan dan perubahan lingkungan yang terus berlangsung.
Penelitian ini memberi gambaran penting bagi dunia modern bahwa perubahan iklim bisa mengganggu seluruh rantai makanan dan memaksa hewan untuk beradaptasi. Hewan yang memiliki pola makan sangat khusus lebih rentan dibanding yang mampu beradaptasi dengan makanan yang bervariasi.
--------------------
Analisis Kami: Studi ini sangat penting karena memperlihatkan bahwa fleksibilitas dalam pola makan adalah kunci keberlangsungan hidup saat menghadapi perubahan lingkungan ekstrim. Namun, fakta bahwa Dissacus akhirnya punah menunjukkan bahwa adaptasi saja tidak cukup tanpa adanya kondisi ekosistem yang mendukung di jangka panjang.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Schwartz: Perubahan pola makan yang terjadi pada Dissacus selama PETM menunjukkan bahwa tekanan lingkungan memaksa hewan menjadi lebih generalis, dan ini adalah indikator penting bagaimana spesies saat ini mungkin harus beradaptasi atau menghadapi kepunahan.
--------------------
What's Next: Jika perubahan iklim dan kerusakan habitat terus berlanjut, banyak spesies akan dipaksa beradaptasi dengan pola makan baru atau menghadapi risiko punah, terutama yang sangat bergantung pada sumber makanan khusus.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/prehistoric-predator-chewed-more-bones

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi sekitar 56 juta tahun yang lalu?
A
Sekitar 56 juta tahun yang lalu, planet ini mengalami perubahan iklim yang cepat selama periode yang dikenal sebagai PETM.
Q
Siapa itu Dissacus praenuntius?
A
Dissacus praenuntius adalah mamalia pemakan daging yang punah, mirip dengan ukuran serigala dan dikenal karena dietnya yang bervariasi.
Q
Bagaimana peneliti menentukan perubahan pola makan Dissacus?
A
Peneliti menggunakan analisis mikroabrasi gigi untuk mempelajari goresan kecil pada gigi fosil Dissacus.
Q
Apa dampak perubahan iklim terhadap Dissacus?
A
Perubahan iklim menyebabkan kekurangan sumber makanan, yang memaksa Dissacus untuk mengubah dietnya menjadi lebih banyak memakan tulang.
Q
Apa yang dapat kita pelajari dari penelitian ini untuk masa depan?
A
Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan lingkungan dapat mengganggu ekosistem dan pentingnya fleksibilitas dalam pola makan untuk kelangsungan hidup.

Artikel Serupa

Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen KunoInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
69 dibaca

Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen Kuno

Mengungkap Misteri Kepunahan Predator Laut di Era CretaceousInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
143 dibaca

Mengungkap Misteri Kepunahan Predator Laut di Era Cretaceous

Bagaimana kepunahan dinosaurus memicu evolusi buah dan membentuk kelangsungan hidup manusiaInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
138 dibaca

Bagaimana kepunahan dinosaurus memicu evolusi buah dan membentuk kelangsungan hidup manusia

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
6 bulan lalu
83 dibaca

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.

Tulang balita menunjukkan bahwa orang-orang Amerika kuno mungkin telah memakan mamut hingga punah.InterestingEngineering
Sains
8 bulan lalu
93 dibaca

Tulang balita menunjukkan bahwa orang-orang Amerika kuno mungkin telah memakan mamut hingga punah.

Mammoth menjadi makanan utama bagi orang-orang Zaman Es di Amerika Utara.Reuters
Sains
8 bulan lalu
93 dibaca

Mammoth menjadi makanan utama bagi orang-orang Zaman Es di Amerika Utara.