Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen Kuno
Courtesy of InterestingEngineering

Mengungkap Misteri Kepunahan Megafauna Australia Lewat Kolagen Kuno

Memahami penyebab kepunahan megafauna di Australia melalui analisis kolagen kuno yang ditemukan dalam fosil untuk memberikan wawasan penting tentang sejarah dan masa depan fauna besar di Benua Australia.

03 Jun 2025, 13.29 WIB
35 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian kolagen kuno membuka jalan untuk memahami lebih lanjut tentang kepunahan megafauna.
  • Spesies seperti Protemnodon mamkurra mungkin bertahan cukup lama untuk berinteraksi dengan manusia awal.
  • Pentingnya kolagen sebagai sumber informasi dalam paleontologi, terutama di daerah dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pelestarian DNA.
Australia pernah menjadi rumah bagi berbagai makhluk besar yang disebut megafauna, seperti wombat sebesar kuda nil dan kanguru raksasa. Namun, makhluk-makhluk ini punah ribuan tahun yang lalu, dan penyebab kepunahan mereka masih menjadi misteri yang membingungkan banyak ilmuwan. Masalah utama dalam mempelajari megafauna Australia adalah fosil yang ditemukan sering kali hanya berupa potongan kecil dan DNA yang biasanya tidak bertahan di iklim panas dan lembap seperti di Australia. Karena itu, para peneliti kesulitan mengidentifikasi spesies asli dari fosil tersebut. Peneliti dari University of Vienna dan University of Algarve menggunakan teknik baru yang disebut ZooMS untuk memeriksa kolagen kuno, yaitu protein yang lebih tahan lama daripada DNA dan bisa bertahan jutaan tahun. Dengan cara ini, mereka dapat mengidentifikasi beberapa megafauna yang punah seperti wombat besar, kanguru raksasa, dan marsupial unik lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian megafauna punah pada periode Kuarter Akhir, tetapi ada kemungkinan kanguru raksasa bertahan hingga manusia pertama tiba di Tasmania. Hal ini memberikan gambaran baru tentang interaksi antara manusia awal dan hewan-hewan besar tersebut. Penemuan ini sangat penting karena membantu ilmuwan memahami lebih baik tentang kepunahan megafauna. Studi kolagen kuno membuka peluang penelitian yang lebih luas dan memberikan wawasan tentang bagaimana kita dapat melindungi spesies besar di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan megafauna?
A
Megafauna merujuk pada hewan besar yang pernah hidup, seperti wombat seukuran hippo dan kanguru raksasa.
Q
Mengapa kolagen kuno lebih berguna daripada DNA dalam penelitian ini?
A
Kolagen kuno lebih berguna karena lebih tahan lama dibandingkan DNA, terutama di lingkungan yang panas atau lembab.
Q
Apa teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi spesies megafauna?
A
Teknik yang digunakan adalah Zooarchaeology by Mass Spectrometry (ZooMS).
Q
Apa saja spesies megafauna yang diidentifikasi dalam penelitian ini?
A
Spesies yang diidentifikasi adalah Zygomaturus trilobus, Protemnodon mamkurra, dan Palorchestes azael.
Q
Kapan megafauna ini diperkirakan punah?
A
Megafauna ini diperkirakan punah antara 10.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.

Artikel Serupa

Situs pemotongan mammoth yang 'sensasional' berusia 25.000 tahun ungkap cara bertahan di Zaman Es.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
85 dibaca

Situs pemotongan mammoth yang 'sensasional' berusia 25.000 tahun ungkap cara bertahan di Zaman Es.

Fosil ikan berusia 15 juta tahun yang langka ditemukan, perutnya mengejutkan masih utuh.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
75 dibaca

Fosil ikan berusia 15 juta tahun yang langka ditemukan, perutnya mengejutkan masih utuh.

Jackpot ganda: Australia menemukan megaraptor tertua bersama dengan fosil dinosaurus baru.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
148 dibaca

Jackpot ganda: Australia menemukan megaraptor tertua bersama dengan fosil dinosaurus baru.

Penemuan tengkorak berusia 30 juta tahun mengungkapkan makhluk 'menakutkan' yang mendominasi Mesir.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
73 dibaca

Penemuan tengkorak berusia 30 juta tahun mengungkapkan makhluk 'menakutkan' yang mendominasi Mesir.

Tulang dinosaurus bertanduk bebek berusia 66 juta tahun mengungkapkan protein kolagen yang membusuk.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
100 dibaca

Tulang dinosaurus bertanduk bebek berusia 66 juta tahun mengungkapkan protein kolagen yang membusuk.

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
5 bulan lalu
71 dibaca

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.